Mohon tunggu...
Zulfaa Safinatun
Zulfaa Safinatun Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Maa Fii Qalbi Ghairullah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Buah yang Manis

13 November 2020   17:32 Diperbarui: 13 November 2020   17:49 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Aku adalah seorang pelajar di salah satu sekolah di Padalarang yaitu SMAN 1 Padalarang. Namaku Zulfa Safinatun, aku biasa di panggil Ijul oleh teman-temanku di sekolah. Salah satu hobiku adalah menggambar. Hal yang paling menyenangkan dari menggambar itu adalah mewarnainya. 

Sebuah gambar akan tampak jauh lebih indah ketika sudah diwarnai. Dulu, ketika aku masih duduk dibangku kelas 1 SD akulah orang pertama yang mewarnai dengan gradasi warna. Saat itu, guruku memujiku bahwa gambaran yang aku punya memiliki warna yang indah. Sejak saat itu, teman-temanku pun mulai bertanya kepadaku seperti apa sih gradasi warna itu? Dan warna apa saja yang bagus untuk digunakan? Senang rasanya bisa membantu temanku.

Hari berlalu dengan semestinya. Ketika aku menginjak kelas 1 SMA, aku mengikuti ekstrakulikuler FSRM (semacam kegiatan ROHIS) dimana aku bisa menyalurkan hobi menggambarku dengan membuat kaligrafi. Hari itu, aku mendengar informasi dari kakak kelas ku bahwa akan diadakan lomba kaligrafi. 

Lomba kaligrafi tersebut diadakan dalam rangka Milangkala Himpunan Rohani Islam se Kabupaten Bandung Barat Ke-1 dengan tema Kalimat Tauhid. Kemudian aku dan temanku pun dipilih menjadi salah satu diantara mereka yang mewakili sekolah untuk mengikuti lomba kaligrafi. Ada rasa kebahagiaan tersendiri karena aku berpartisipasi dalam acara tersebut. 

Untuk mendapatkan hasil yang terbaik tentunya diperlukan usaha yang terbaik pula. Maka dari itu aku pun mulai melatih keterampilan ku agar nanti aku siap untuk mengikuti lomba dan melakukan yang terbaik. 

Setiap pulang sekolah aku mendapatkan bimbingan dari kakak kelas yang tentunya lebih berpengalaman dan juga dia pernah menjuarai lomba kaligrafi. Tentu saja itu sangat melelahkan karena harus meluangkan waktu setiap pulang sekolah, menguras tenaga dan juga pikiran. Tetapi itu semua aku lakukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Tetapi ketika H-3 perlombaan itu dilaksanakan, aku malas dan capek untuk mengikuti bimbingan sepulang sekolah. Rasanya aku takut mengecewakan orang-orang yang sudah mempercayai aku untuk memenangkan lomba tersebut. 

"Bagaimana jika nanti aku tidak bisa memenangkan lomba tersebut?" gumamku.

"Didalam sebuah perlombaan menang dan kalah itu sudah pasti terjadi. Menjadi juara di perlombaan memanglah menyenangkan. Tetapi yang terpenting adalah kita sudah punya pengalaman yang mewarnai cerita hidup kita. Kemenangan hanyalah bonus yang didapatkan dari usaha kita. Jangan terpaku pada kemenangan yang hanya mendapatkan piala kosong itu. Justru pengalamanlah yang menjadi guru terbaik dalam kehidupan kita." kata kakak kelasku.

Aku merenung, memikirkan semua perkataan yang diucapkan oleh kakak kelasku tadi. Memang benar semua perkataan tadi, tapi entah kenapa tetap saja ada suatu hal yang aku khawatirkan. Sepertinya aku kehilangan motivasi dan tujuan mengapa aku melakukan semua ini. Aku berusaha untuk membangkitkan semangat dan motivasi dalam diriku. Akhirnya aku pun mengikuti bimbingan tersebut. Aku membuat konsep supaya kaligrafi itu bukan hanya sekedar hiasan atau pajangan tetapi memiliki makna atau arti didalamnya.

Semua persiapan telah aku lakukan satu per satu. Hari esok adalah hari dimana perlombaan dilaksanakan. Rasanya gugup sekali dan tidak tenang untuk menghadapi hari esok. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Untuk mengesampingkan rasa gugup itu, aku memutuskan untuk melatih kembali keterampilan ku sebelum hari esok tiba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun