Sejak puluhan tahun silam, disaat Kayu habis dirambah. Sungai jadi Sepi, Buaya mulai mengembangkan diri. Dan kini menurut perhitungan warga Sei.Apung, ada lebih tiga ratus ekor Buaya yang berada diperaian Sei.Apung, Sei.Kualuh itu. Itu belum lagi dilubuk-lubuk lain, sampai ke Muara Sungai. Kalau dihitung, di Kabupaten Labuhanbatu saat ini, ada ribuan ekor jumlah buaya sudah berkembang biak. Tentu saja, hal ini jangan pernah menjadi hal yang didiamkan pihak Kementerian Lingkungan Hidup. Warga lebih percaya pihak Kementerian, dari pada Dinas-dinas, ini sudah merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri.
Sudah saatnya pihak Kementerian membuka lembaran baru, untuk mengatasi masalah Buaya ini, sembari memberi peluang ekonomi kepada masyarakat. Apa boleh buat, memang takdir hewan atau satwa memang harus seperti itu, dari pada dibantai secara liar, lebih baik dimanfaatkan jadi bahan eksport. Buaya termasuk satwa yang bisa berkembang biak, secara cepat, tidak perlu khawatir atas kepunahannya.
Sebagaimana ungkapan warga sekitar Sei.Apung, atau Kuala Bangka. Ikat Bebek Putih, ulurkan talinya, lemparkan ketengah Sungai, tidak sampai sepuluh menit, Bebek itu pasti memekik terakhir, lalu hilang keperut Buaya. Itulah gambaran banyaknya Buaya saat ini di Sei.Kualuh, membahayakan terhadap Buaya . Jangan sampai ada lagi Ponidi-ponidi lain, yang disambar Buaya.(Zulfan Ajhari Siregar-Rantauprapat).
    Â