Totto-Chan adalah film kartun Jepang yang diangkat dari novel berjudul sama karya Tetsuko Kuronayagi yang disutradai oleh Shinnosuke Yakuwa dan diproduseri oleh Shin-Ei Animation.
Penting untuk dicatat bahwa karakter dan cerita dalam Totto-Chan, yang menjadi dasar dari film ini, terinspirasi oleh kisah nyata menyedihkan yang dialami oleh anak-anak, remaja, dan orang dewasa Jepang selama Perang Dunia II.
Maka dari itu, film dan novel ini sama-sama sukses membuat pembaca dan penonton film Totto-Chan: The Little Girl at the Window menangis bombay setelah menonton kisah Totto-Chan. Pesan yang hangat sekaligus mengharukan dalam cerita ini sanggup menimbulkan ketertarikan masyarakat.
Film yang mulai tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 1 Mei 2024 ini menggambarkan perspektif seorang gadis berusia tujuh tahun tentang keadaan dunia yang suram dan dingin akibat Perang Dunia II.
Kisah memilukan Totto-Chan dan lingkungan sekitarnya di masa Perang Dunia II serta bagaimana Totto-Chan menghadapi masa krisis dalam hidupnya sebagai anak sekolah dasar berusia tujuh tahun, dapat menumbuhkan motivasi hidup bagi mahasiswa yang sedang berada di masa yang sama yaitu masa krisis dalam hidup mereka.
Dalam cerita tersebut Totto-Chan yang memiliki sifat aktif dan rasa ingin tahu yang tinggi lebih dari teman-teman sebayanya, dianggap sebagai anak yang suka membuat masalah. Totto sadar bahwa semua orang menganggap dirinya bermasalah, namun dirinya tetap bersemangat untuk menjalani hari-harinya hingga akhirnya ia diterima dalam sebuah lingkungan yang dapat memahami sifat aktifnya tersebut.
Dari cerita tersebut, mahasiswa dapat memetik pelajaran yang cukup banyak untuk diterapkan di dalam hidup mereka. Salah satu pelajaran besar yang dapat diterapkan mahasiswa dalam perkuliahan adalah dengan mengubah prespektif buruk menjadi suatu hal yang baik. Karena dalam hidup tidak selalu berjalan sesuai keinginan kita, namun diri kita harus bisa mengubah hal tersebut menjadi hal yang positif.
Selain karena ceritanya yang bagus, animasi karakter-karakter dalam film ini juga mendukung tersampaikannya pesan yang ingin diberikan dengan baik. Ekspresi yang digambarkan dalam narasi novel berhasil diterjemahkan dengan akurat dan menggemaskan ke dalam bentuk animasi visual.
