Mohon tunggu...
Zulfa Izdihar
Zulfa Izdihar Mohon Tunggu... -

Suka nulis hal-hal yang menurut saya menarik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cerita Magang Minggu Pertama

17 Agustus 2017   06:57 Diperbarui: 17 Agustus 2017   11:48 3436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Engga terasa ya, saya udah semester 7. Rasanya senang sekaligus sedih. Senang karena sebentar lagi saya bisa meraih gelar sarjana ekonomi. Sedih karena saya harus meninggalkan universitas yang saya banggakan. 

Saat liburan genap semester 6, teman-teman saya sudah mulai sibuk mencari lokasi KKN-P (Kuliah Kerja Nyata Profesi) atau yang biasa disebut magang. Tapi ga sedikit juga yang masih santai saat itu. Mereka bilang "Lah buat apa buru-buru nyari tempat magang. Wong dosen pembimbingnya aja belum dikasih tau". Ya bener juga sih. Bukannya magang itu harus tahu dosen pembimbingnya siapa? Hal ini bertujuan untuk menghindari crash antara aturan dosen dengan keinginan mahasiswa soal tempat magang. Masing-masing dosen mempunyai aturannya sendiri dalam membimbing mahasiswa-mahasiswanya. Misalnya ada mahasiswa A dan B. Mereka berdua magang di tempat yang sama. Setelah pembekalan magang dilaksanakan, ternyata A dan B dibimbing oleh dosen yang berbeda. Dosen A menyetujui lokasi magang yang dipilih oleh A. Sedangkan dosen B tidak menyetujui lokasi magang yang dipilih oleh B dan mengharuskan B untuk memilih lokasi magang yang direkomendasikan oleh dosen B.

Itulah sebabnya lokasi magang baru bisa benar-benar dipilih jika pihak jurusan telah menyelenggarakan pembekalan magang yang juga menandakan bahwa plotting dosen pembimbing sudah jelas. Biasanya sih setelah pembekalan langsung dikasih tau siapa dosen pembimbingnya. Kalo engga ya berarti aturan tiap universitas atau bahkan tiap jurusan berbeda-beda. 

Kalo di jurusan saya, plotting dosennya belum jelas. Pembekalannya sih udah dilaksanakan, tapi dosen pembimbingnya ga langsung dikasih tau. Saat saya menulis disini pun pengumuman terkait dosen pembimbing juga belum turun. Jadi saya menjalani magang saat ini setengah was-was dan takut jika dosen pembimbing saya nanti tidak berkenan dengan lokasi magang yang sudah saya pilih. Sehingga magang saya selama dua bulan menjadi sia-sia.

Oiya saya mengambil lokasi magang yang cukup jauh dari rumah saya di Malang yaitu di daerah Batu. Kebetulan saya dibantu oleh teman saya yang sudah lebih dulu masuk ke sana jadi saya cukup membawa surat pengantar saja untuk diserahkan pada manajer. Saya dan empat teman saya lainnya resmi menjadi OJT Jatim Park 1 bersama dengan OJT-OJT lainnya dari universitas dan jurusan yang berbeda-beda. 

Hari pertama, saya berangkat bersama kawan saya Dikky berboncengan. Harusnya sih bertiga sama Tama, tapi ternyata Tama kecapekan setelah pulkam dari Lumajang. Saat itu kami bertiga belum resmi diterima dan masih dipanggil untuk penempatan posisi kerja. Manajer bermaksud menempatkan kami di Jatim Park 3 yang saat ini masih proses pembangunan. Tetapi karena di sana pembagian kerja masih belum pasti, manajer akhirnya menempatkan kami di Jatim Park 1 bersama dengan teman saya (Addin dan Aldo) yang sudah lebih dulu masuk ke sana. 


Pikiran saya saat itu pasti sangat senang ditempatkan di Jatim Park 1 yang terkenal sebagai destinasi wisata beredukasi yang memiliki wahana-wahana asyik untuk bisa dicoba. Tetapi hari pertama itu saya ditempatkan di museum tubuh bersama kawan-kawan saya yang lain. Bagi yang belum tahu, museum tubuh adalah salah satu aset yang dimiliki oleh Jatim Park Group yang letak bangunannya berdampingan dengan bangunan Jatim Park 1. Perbandingan luas museum tubuh dengan Jatim Park 1 adalah 1 : 4.

Museum tubuh cukup luas untuk dijelajahi. Jadi saya ya senang-senang aja sih ditempakan di sana walaupun tidak saya pungkiri ada sedikit rasa kecewa belum bisa ditempatkan di Jatim Park 1. Di hari ketiga ini, saya masih tetap bekerja di museum tubuh. Tetapi saya cukup beruntung karena di hari ketiga ini saya sudah sempat merasakan tiga jobdesk yang berbeda-beda karena posisi saya di rolling. Saya memang tipe orang yang mudah bosan, jadi proses rolling ini membantu saya untuk menghilangkan kepenatan agar tidak terjebak dalam satu lokasi dan satu pekerjaan saja. 

Hari pertama adalah masa orientasi bagi saya dan Dikky. Saat itu kami sudah dikenalkan oleh Addin pada karyawan-karyawan di sana dan OJT-OJT lama.  Semua orang begitu baik dan membantu saya untuk mempelajari posisi saya di sana. Saya bahkan diajak tur gratis keliling museum tubuh agar lebih mengenal media-media di dalamnya. 

Magang di museum tubuh cukup ketat karena tidak boleh ada karyawan tetap maupun anak magang yang boleh bermain HP di saat jam kerja karena CCTV ada di setiap sudut lokasi kerja. Tetapi saya bersyukur masih bisa mendapatkan izin untuk libur dan masuk setengah hari dikarenakan kuliah dan mengurus berkas-berkas bimbingan skripsi. Terima kasih Mbak Laras udah baik banget ngasih izin hehe :)

Banyak OJT-OJT lama yang sudah saya hapalin nama-namanya. Ada Aina, Leli, Merlin, Lala, Irfan, Zaskia dan lain-lain. Aina adalah yang paling saya ingat karena dia anaknya lucu banget. Gaya bicaranya medhok kental dengan adat Jawa. Sayang sekali Aina tanggal 20 Agustus ini sudah berakhir jabatannya sebagai OJT. Saya tidak akan sempat berpamitan sama dia karena dari tanggal 17-20 Agustus saya sudah mengajukan hari libur. Ada tamu istimewa (baca: mas pacar) yang datang ke rumah :p Mas pacar kerjanya di GMF Jakarta jadi harus nunggu long weekend dulu baru bisa ke Malang. Saya pasti bakalan kangen banget sama Aina. Makasih ya Aina di hari ketiga udah ngajak aku keliling Jatim Park 1. Semoga sukses bimbingan KKN sama skripsinya! Amiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun