Mohon tunggu...
ZULAIKA SISWAHYUNI
ZULAIKA SISWAHYUNI Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Sinergi Akademisi dan Masyarakat melalui Diklat PGK LPPM UM: Kajian Pemanfaatan Buku KIA dan KMS untuk Mewujudkan Generasi Sehat dan Berkualitas

25 September 2025   18:29 Diperbarui: 25 September 2025   18:29 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Informasi Kegiatan Diklat KIA dan KMS

Kesehatan ibu dan anak adalah investasi terbesar sebuah bangsa. Tanpa generasi yang sehat sejak dalam kandungan hingga masa tumbuh kembang, sulit membayangkan lahirnya generasi penerus yang cerdas, tangguh, dan berdaya saing. Berangkat dari semangat tersebut, Pusat Gender dan Kependudukan Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Daring "Kupas Tuntas Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS)" pada Sabtu, 23 Agustus 2025.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli, Ir. Purwanti Susantini, M.Kes, dosen Prodi Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang. Peserta yang berjumlah 53 orang berasal dari berbagai kalangan: sivitas akademika UM, kader kesehatan Malang Raya, Baitul Maal Hidayatullah Kota Malang, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Pelatihan berlangsung secara daring dan tetap mendapatkan respons serta antusiasme tinggi dari peserta.

Buku KIA dan KMS merupakan inovasi sederhana namun berdampak besar. Buku KIA berfungsi sebagai catatan kesehatan menyeluruh bagi ibu hamil hingga anak balita, sementara KMS membantu memantau pertumbuhan anak secara berkala. Namun, fakta di lapangan menunjukkan masih banyak keluarga yang belum memahami cara pemanfaatannya dengan benar. Oleh sebab itu, pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat sekaligus memberdayakan keluarga agar lebih mandiri dalam menjaga kesehatan.

Pusat Gender dan Kependudukan UM menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki misi pemberdayaan, antara lain: (1) Memberikan pemahaman komprehensif mengenai fungsi dan manfaat Buku KIA dan KMS; (2) Mengedukasi ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan muda tentang pentingnya pemantauan gizi serta tumbuh kembang anak; (3) Melatih peserta melakukan praktik pengisian KMS dengan bimbingan narasumber; serta (4) Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat serta mahasiswa kesehatan dalam mendukung tercapainya keluarga sehat.

Sejak pagi kegiatan berjalan dengan khidmat: pembukaan, sambutan Kepala Pusat Gender dan Kependudukan, menyanyikan Indonesia Raya, hingga sesi pre-test. Materi pertama berfokus pada kupas tuntas Buku KIA, dilanjutkan pelatihan teknis penggunaan KMS, studi kasus, diskusi interaktif, serta evaluasi di akhir kegiatan. Seluruh peserta mendapatkan sertifikat sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi mereka.

Pelaksanaan Kegiatan Diklat KIA dan KMS Secara Online
Pelaksanaan Kegiatan Diklat KIA dan KMS Secara Online

Pelaksanaan Kegiatan Diklat KIA dan KMS Secara Online
Pelaksanaan Kegiatan Diklat KIA dan KMS Secara Online

Pelaksanaan Kegiatan Diklat KIA dan KMS Secara Online 
Pelaksanaan Kegiatan Diklat KIA dan KMS Secara Online 

Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta tentang pentingnya memantau tumbuh kembang anak melalui Buku KIA dan KMS. Tidak hanya menambah wawasan, kegiatan ini juga menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya kolaborasi antara keluarga, kader kesehatan, dan institusi akademik. Selain itu, kegiatan ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan yaitu memastikan hidup sehat dan meningkatkan kesejahteraan ibu serta anak); SDG 4 (Pendidikan Berkualitas, yaitu memberikan edukasi kesehatan yang mudah diakses Masyarakat); SDG 5 (Kesetaraan Gender yaitu memberdayakan perempuan sebagai agen utama kesehatan keluarga; SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan yaitu memperkuat kerja sama antara universitas, kader kesehatan, lembaga masyarakat, dan komunitas).

Kegiatan ini terlaksana berkat dedikasi panitia, dukungan sivitas akademika, serta semangat peserta. Pusat Gender dan Kependudukan UM berharap hasil pelatihan ini menjadi gerakan nyata pencegahan stunting, peningkatan kualitas kesehatan ibu-anak, dan lahirnya generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing global.

Setiap anak berhak tumbuh sehat, mari kita wujudkan bersama generasi masa depan yang kuat dan berkualitas!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun