Kesehatan ibu dan anak adalah investasi terbesar sebuah bangsa. Tanpa generasi yang sehat sejak dalam kandungan hingga masa tumbuh kembang, sulit membayangkan lahirnya generasi penerus yang cerdas, tangguh, dan berdaya saing. Berangkat dari semangat tersebut, Pusat Gender dan Kependudukan Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Daring "Kupas Tuntas Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS)" pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli, Ir. Purwanti Susantini, M.Kes, dosen Prodi Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang. Peserta yang berjumlah 53 orang berasal dari berbagai kalangan: sivitas akademika UM, kader kesehatan Malang Raya, Baitul Maal Hidayatullah Kota Malang, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Pelatihan berlangsung secara daring dan tetap mendapatkan respons serta antusiasme tinggi dari peserta.
Buku KIA dan KMS merupakan inovasi sederhana namun berdampak besar. Buku KIA berfungsi sebagai catatan kesehatan menyeluruh bagi ibu hamil hingga anak balita, sementara KMS membantu memantau pertumbuhan anak secara berkala. Namun, fakta di lapangan menunjukkan masih banyak keluarga yang belum memahami cara pemanfaatannya dengan benar. Oleh sebab itu, pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat sekaligus memberdayakan keluarga agar lebih mandiri dalam menjaga kesehatan.
Pusat Gender dan Kependudukan UM menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki misi pemberdayaan, antara lain: (1) Memberikan pemahaman komprehensif mengenai fungsi dan manfaat Buku KIA dan KMS; (2) Mengedukasi ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan muda tentang pentingnya pemantauan gizi serta tumbuh kembang anak; (3) Melatih peserta melakukan praktik pengisian KMS dengan bimbingan narasumber; serta (4) Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat serta mahasiswa kesehatan dalam mendukung tercapainya keluarga sehat.
Sejak pagi kegiatan berjalan dengan khidmat: pembukaan, sambutan Kepala Pusat Gender dan Kependudukan, menyanyikan Indonesia Raya, hingga sesi pre-test. Materi pertama berfokus pada kupas tuntas Buku KIA, dilanjutkan pelatihan teknis penggunaan KMS, studi kasus, diskusi interaktif, serta evaluasi di akhir kegiatan. Seluruh peserta mendapatkan sertifikat sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi mereka.
Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta tentang pentingnya memantau tumbuh kembang anak melalui Buku KIA dan KMS. Tidak hanya menambah wawasan, kegiatan ini juga menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya kolaborasi antara keluarga, kader kesehatan, dan institusi akademik. Selain itu, kegiatan ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan yaitu memastikan hidup sehat dan meningkatkan kesejahteraan ibu serta anak); SDG 4 (Pendidikan Berkualitas, yaitu memberikan edukasi kesehatan yang mudah diakses Masyarakat); SDG 5 (Kesetaraan Gender yaitu memberdayakan perempuan sebagai agen utama kesehatan keluarga; SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan yaitu memperkuat kerja sama antara universitas, kader kesehatan, lembaga masyarakat, dan komunitas).
Kegiatan ini terlaksana berkat dedikasi panitia, dukungan sivitas akademika, serta semangat peserta. Pusat Gender dan Kependudukan UM berharap hasil pelatihan ini menjadi gerakan nyata pencegahan stunting, peningkatan kualitas kesehatan ibu-anak, dan lahirnya generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing global.