Pada suatu waktu, seseorang datang padaku.
Ia duduk pada bangku panjang anyaman bambu di depan terasku.
Secangkir teh hangat ku suguhkan lengkap dengan sepiring pisang goreng buatan ibuku.
Pembicaraan kami dimulai, tentang pemilihan RT yang baru.
Ia mulai menceritakan pengalamannya sebagai tim sukses, sebut saja Bapak A.
Awalnya aku mendengarkan dengan tegun setiap kata yang ia sampaikan, tak terasa kepulan asap teh itu semakin memudar.
Dan pisang di piring itu bahkan belum tersentuh.
Sampailah saat mentari semakin menghilang diujung senja.
Menampakkan dan meninggalkan cercahan jingga cahayanya.
" Kau tahu Prabowo? Bagaimana menurutmu?", serunya sebelum aku memindahkan cangkir dan menggantinya dengan susu hangat yang dibeli Ibu.
" Iya, mengapa?" Jawabku seraya beranjak.