Mohon tunggu...
Inovasi

Kisah Dibalik Macan Putih yang Berpengaruh Terhadap Pasuruan

27 November 2015   23:37 Diperbarui: 4 April 2017   17:28 3739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak: Berbicara mengenai  Jl. Slagah Kota Pasuruan, tidak lepas dari seorang pahlawan yang makamnya terletak tepat di samping Stadion Untung Suropati, yaitu Sayyid Hasan Sanusi atau yang lebih dikenal dengan nama Mbah Slagah. Kompleks makam mbah Slagah sering disebut dengan Jaratan Putri. Beliau merupakan ulama besar yang berjuang pada zaman Belanda, beliau juga pendiri Masjid Al Anwar (Jami’). Sebagai seorang kyai, beliau tidak kenal lelah dalam melakukan syiar agama Islam di seluruh Pasuruan dan sekitarnya. Hingga akhirnya, penyebarannya sampai di daerah Malang, hingga beliau mendapat julukan Slagah (Singa Putih). Di dalam makam Mbah Slagah juga terdapat makam Den Ayu Beri yang merupakan penolong beliau pada saat bersembunyi dari kejaran Belanda.

Kata Kunci : Sayyid Hasan Sanusi, Mbah Slagah, Macan Putih Pasuruan.

  1. Sejarah Mbah Slagah

Mbah Slagah adalah seorang mubaligh dan penyebar agama Islam yang senantiasa mendekatkan hatinya kepada Allah swt. Dalam menunaikan tugas yang suci dan mulia ini beliau tidak mengenal lelah atau putus asa, demi berkembanynga agama Allah, khususnya di daerah Pasuruan dan sekitarnya. Selain beliau sebagai seorang mubaligh yang gigih menyebarkan agama Islam, beliau juga sebagai pejuang bangsa dan pembela tanah air.

Mbah Slagah di lahirkan di Keboncandi, Kabupaten Pasuruan dengan nama Hasan Sanusi putra Sa’ad bin Syakaruddin, Syakaruddin bin Sholeh Semendi, Mbah Soleh Semenendi bin Maulana Hasanuddin Banten, Maulana Hasanuddin Banten bin Sultan Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Cirebon, dan Insyallah silsilahnya terus sampai kepada Sayyidatina Fatimah putri junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw.

Pada masa mudanya, Mbah Hasan Sanusi pernah menyebarkan agama Islam di daerah Malang, disaat itulah beliau mendapat julukan Mbah Slagah (Macan Putih). Tidak berapa lama didaerah Malang, beliau diminta oleh bupati Pasuruan Raden Surgo, agar Mbah Slagah segera kembali ke Kota Pasuruan untuk diajak serta mengusir penjajah yaitu Belanda, yang akan memasuki daerah Pasuruan melalui pelabuhan utara (Mayangan). Selanjutnya terjadi pertempuran sengit dengan pihak Belanda yang pada akhirnya pihak Belanda terpaksa harus mundur, dan gagallah usaha Belanda untuk menduduki Pasuruan.

Diantara para pahlawan yang gugur dalam pertempuran itu terdapat adik Mbah Slagah bernama Mbah Khotib yang dimakamkan di Mayangan (sebelah selatan pabrik Boma). Setelah peperangan usai, bupati Pasuruan menghendaki agar Mbah Slagah menetap di Kota Pasuruan yaitu di Desa Kebonsari yang selanjutnya Mbah Slagah mendirikan masjid, yakni masjid Al-Anwar (masjid Jami’ Pasuruan) yang ada sampai sekarang ini.

Mengenai sebab-musabab dimakamkannya Mbah Slagah di pemakaman Kedunglo ini, diawali dengan sebuah kisah :

Pada suatu hari terjadilah pertempuran sengit, dimana Mbah Slagah dikejar-kejar Belanda dan beliau masuk ke salah satu rumah untuk bersembunyi. Pemilik rumah tersebut adalah Den Ayu Beri yang mempersilahkan Mbah Slagah untuk segera bersembunyi didalam kain yang sedang dibatik oleh Den Ayu Beri. Den Ayu Beri adalah ibu daripada Raden Grudo, bupati Pasuruan pertama. Atas pertolongan itulah maka Mbah Slagah selamat dari kejaran Belanda. Akibat peristiwa tersebut Mbah Slagah merasa berhutang budi kepada Den Ayu Beri. Sebagai tanda terimakasih mbah Slagah menanyakan kepada Den Ayu Beri. “Apa yang kau pinta?.” Maka Den Ayu Beri menjawab : “Saya tidak minta apa-apa, hanya berwasiatlah kepada keluargamu, bila kau meninggal dunia mintalah dimakamkan disamping kuburku. Dan akupun akan berwasiat serupa kepada keluargaku.”

       2. Haul Mbah Slagah di Pasuruan

Kebesaran nama Mbah Slagah ternyata benar-benar berbekas di benak masyarakat Pasuruan. Kenyataan itu terlihat saat peringatan wafat (Haul). Ribuan masyarakat berduyun – duyun mengenang kembali sejarah tokoh pejuang dan penyebar agama di Pasuruan. Warga dari berbagai pelosok kota dan kabupaten Pasuruan sudah mulai berdatangan sejak malam hari sebelum acara haul itu dimulai. Mereka mengikuti beberapa rangakaian acara yang digelar panitia di pelataran makam Mbah Slagah di kawasan Jalan Slagah gang lima, bersebelahan sebuah mushollah kecil di samping selatan makam itu. Rentetan acara itu sendiri berupa hataman Al–Qur’an, pembacaan surat Yasin dan Tahlil serta pembacaan diba’. Pembacaan diba’ itu sendiri berlangsung cukup istimewa, pasalnya sejarah singkat yang menceritakan hal ihwal kelahiran nabi Muhammad itu dibaca dengan iringan puluhan grup hadrah secara bergantian.

Uniknya juga, haul yang diselenggarakan setiap tahun oleh keluarga bersama masyarakat dikawasan Pekuncen itu tanpa suguhan makanan bagi para pengunjung. Berbeda dengan haul yang diselenggarakan di tempat-tempat lain, biasanya panitian menyediakan makanan bagi para tamu. Hanya saja, masyarakat sekitar makam Mbah Slagah menyediakan makanan berupa ketupat di masing-masing rumahnya. Usai mengikuti acara haul dipersilahkan singgah ke rumah yang disukai, dan bisa menikmati hidangan yang telah disiapkan. Keunikan lainnya ada pada undangan. Dari ribuan pengunjung yang datang tak satupun yang diundang. Baik undangan kepada ulama, pemerintah maupun masyarakat. Mereka datang secara sukarela mendengar dan menghayati secara khusyuk perjuangan tokoh pejuang dan penyiar agama yang memiliki nama asli Mbah Slagah ini. Bahkan masyarakat Tionghoa dan masyarakat non pribumi juga tak ketinggalan memberi sumbangan pelaksanaan haul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun