Mohon tunggu...
Zubairi
Zubairi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Artikel Ringan

Orang Kampung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bantuan Beras Murah dan Ketidaknyamanan Penerimanya

17 Maret 2024   12:03 Diperbarui: 17 Maret 2024   12:10 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mohon maaf, Kak, saya nggak sepakat. Kita nggak pantas menyalahkannya. Lagian ya, wong sama kupon saja mereka takut nggak kebagian, gimana mau dapat beras? Sementara beras, didapat dari kupon. 

Begitu pula dengan bayi yang tertindih di tengah keramaian yang sangat padat. Maka saya nggak sepakat jika Anda berkata "ngapain juga bawa-bawa bayi segala." 

Bukan, saya rasa bukan ibunya yang nggak mementingkan keselamatan bayinya. Terkadang, kita perlu memahami keadaan mereka di luar sana.

Saya punya contoh konkret tentang itu. 

Beberapa bulan yang lalu, ibu dan tetangga saya menyambangi balai desa untuk menerima bantuan beras dan sembako lainnya. Ibu saya membawa adik dan tetangga juga membawa anak kecil. 

Kenapa membawa anak kecil? 


Kita mesti paham dulu kalau yang menerima bantuan itu kan orang yang tergolong nggak mampu. Keluarga nggak mampu, dalam satu keluarga ya lazimnya orang desa, petani. Petani ya lumrahnya pergi ke sawah. 

Maka, jawaban kenapa ibu saya membawa adik saya saat mau menerima bantuan ya karena di rumah nggak ada orangnya, bapak saya sedang ke tegal. Pun dengan tetangga yang nekat membawa anak kecilnya ke balai desa, ya barangkali di rumahnya juga sedang nggak ada yang mau menjaga anaknya. 

Itulah yang saya maksud kenapa kita penting nggak menyalahkan kaum ibu-ibu yang rela berdesakan dan nekat membawa anaknya saat mau menerima bantuan. 

Untuk mengakhiri tulisan pendek ini, saya ingin berkata bahwa, dari adanya peristiwa emak-emak dan bayi yang menjadi korban ketidaknyamanan saat mau mengambil bantuan beras dan semacamnya, saya rasa pemerintah  selaku pemangku kebijakan dan orang yang cerdik punya cara tersendiri agar hal itu tak terulang lagi. 

Pemerintah, yang dipilih oleh warganya yang diprediksi mampu membuat kesejahteraan dan kenyamanan bagi warganya, saya yakin punya ide-ide cemerlang gimana caranya penerima bantuan betul-betul aman dan nyaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun