Terkadang merawat luka memang lah efic dan sangat mudah tapi perih. Semua orang bisa merawat luka dalam kondisi apapun tapi tidak semua orang bisa menyembuhkannya. Maka dari pada itu  siap atau tidaknya kita harus belajar sabar dan pandai memposisikan diri agar tidak larut dalam luka yang mengental.
Ada beberapa factor luka itu hadir di dalam hidupmu. Yang pertama kebutuhan yang tidak sesuai dengan keinginan, yang kedua kamu senang berimajinasi terlalu tinggi, memaksakan kehendak di luar kemampuamu dan kamu terlalu berharap lebih dengan seseorang.
Dari factor-faktor tersebutlah  kita akan terserang luka. Tingal diri masing-masing apakah imun hatimu kuat dan cepat mencari jalan keluar ataukah pasrah dengan keadaan. Â
Namun, ada juga luka yang menyelinap diam-diam masuk di pori-pori hatimu. Tapi kadarnya mungkin, tidak bertahan lama alias sementara . kemungkinan sembuhnya cepat.
Ada sedikit pengelaman teman tentang dunia perlukaan. Katanya begini, " dulu saya sering terhempas oleh luka, bahkan hampir stress sebab saya belum mampu menemukan jalan keluar. Bahkan dia bilang hidupnya terpuruk sehinga untuk beribadahpun dia tidak sangup sebab Tuhan tidak memihak kepada dirinya. Tidak lama berselang tahun bertemu tahun dia menemukan teman-teman dari pondok pesantren. Beliau memberanikan diri untuk belajar dan meminta saran kepada teman-temannya tersebut. Tidak lama dari pada itu beliau tersentak dengan satu kalimat yang di berikan teman santrinya.
" cong, setiap luka yang di berikan Tuhan pasti ada hikmahnya, Tuhan tidak sembarangan dalam menitipkan luka dia hanya memilih orang-orang yang kuat"
"berarti aku kuat"?
"Iya kamu kuat, sampai saat ini kamu masih bertahan dan kamu tidak sampai melukai orang lain apa lagi dirimu"
Jadi luka adalah pengalaman yang akan membuatmu kuat jika ada luka baru yang dating di akan dating.
Sampai di sini paham cak hee
penulis : Zainal Arifin