Mohon tunggu...
Zein Muchamad Masykur
Zein Muchamad Masykur Mohon Tunggu... Freelancer - Magister in Aqidah and Islamic Philosophy

Happy, Sad, Repeat.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Menelusuri Emosi dengan Akal: Resensi Buku "The Passions of the Soul" oleh Rene Descartes

23 Agustus 2023   01:22 Diperbarui: 23 Agustus 2023   01:35 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Judul Buku: "The Passions of the Soul" (Les Passions de l'me)

Penulis: Ren Descartes

PENDAHULUAN

"The Passions of the Soul" adalah karya penting dalam korpus filsafat Ren Descartes yang membahas mengenai aspek kompleks dalam kehidupan manusia: emosi dan perasaan. Dalam karya ini, Descartes menghadirkan pandangan yang terperinci tentang sifat-sifat emosi dan bagaimana hubungan antara jiwa dan tubuh berkontribusi terhadap pengalaman emosional manusia. Karya ini tidak hanya mengungkapkan pandangan Descartes tentang sifat manusia, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana filsuf ini berusaha menggabungkan pandangan agama dan ilmiah dalam pemahaman tentang aspek-aspek inti keberadaan manusia.

Salah satu aspek penting dari "The Passions of the Soul" adalah cara Descartes mengajak pembaca untuk melihat emosi sebagai fenomena yang dapat dipahami secara rasional. Ia mengidentifikasi dua jenis emosi: emosi primer yang muncul dari tindakan internal tubuh (seperti rasa lapar atau haus), dan emosi sekunder yang timbul dari interpretasi kita terhadap dunia luar. Pendekatan ini memberikan landasan bagi pemahaman bahwa emosi, meskipun memiliki sifat alami dan kadang-kadang melebihi kendali kita, dapat didekati dengan pemikiran yang jernih.

Dalam "The Passions of the Soul," Descartes juga membahas peran akal dalam mengendalikan dan meredakan emosi. Ia percaya bahwa kebijaksanaan dan penalaran adalah alat yang kuat untuk mengelola emosi yang kuat atau merusak. Descartes menganjurkan upaya untuk mereduksi dampak emosi yang berlebihan melalui proses penalaran dan refleksi, yang pada gilirannya dapat membantu seseorang mengambil tindakan yang lebih bijak dalam menghadapi situasi sulit.

Namun, terdapat kritik yang diarahkan pada aspek tertentu dari pandangan Descartes dalam karya ini. Beberapa kritikus telah mengklaim bahwa pendekatan Descartes terhadap emosi mungkin terlalu rasionalistik dan mengabaikan kompleksitas kehidupan emosional yang sebenarnya. Selain itu, pandangannya yang terkadang terlalu reduksionis terhadap emosi mungkin tidak sepenuhnya memahami kompleksitas pengaruh budaya, lingkungan, dan sejarah terhadap perkembangan dan ekspresi emosi.

BIOGRAFI PENULIS

Ren Descartes (1596--1650) adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan matematikawan Prancis yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam perkembangan filsafat modern. Lahir pada 31 Maret 1596 di La Haye en Touraine, sebuah kota kecil di Prancis, Descartes tumbuh dalam keluarga bangsawan. Pendidikannya dimulai di Jesuit Collge Royal Henry-Le-Grand di La Flche, di mana ia mendapatkan dasar-dasar pendidikan klasik dan ilmiah.

Setelah menyelesaikan pendidikan formalnya, Descartes berkelana melalui Eropa, belajar di berbagai universitas dan menjalin hubungan dengan ilmuwan terkemuka pada masanya. Selama perjalanan ini, ia mengembangkan minat yang mendalam dalam matematika dan ilmu alam. Pada tahun 1618, ia menetap di Belanda selama beberapa tahun, di mana ia bekerja dalam bidang militer dan merenungkan metodenya sendiri tentang filsafat dan pengetahuan.

Pada tahun 1637, Descartes menerbitkan karyanya yang paling terkenal, "Meditations on First Philosophy," di mana ia memperkenalkan metode keragu-raguan dan merumuskan frasa terkenal "Cogito, ergo sum" (Aku berpikir, maka aku ada). Karyanya ini menjadi tonggak dalam membangun dasar-dasar filsafat modern dan metode ilmiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun