Sean Ryan Memfollow Akun Twitter Aave dan Chainlink, Pertanda Glitch Protocol To The Moon!

The Glitch Father atau Sean Ryan yang merupakan CEO Glitch Finance diketahui memfollow akun sosial media Twitter milik dua monster DeFi yaitu Aave dan Chainlink atau yang dikenal LINK. Sekilas mekang tidak ada keanehan, namun jika ditelusuri hal ini merupakan pertanda baik bagi hodler Glitch Protocol.

Benarkah GLCH To The Moon di bulan Juni ini?

Kemungkinan besar iya, alasan terbesar adalah ketika Sean Ryan memfollow sebuah DeFi ataupun sebuah exchange, maka akan ada berita besar mengenai kerjasama Glitch dengan akun yang difollow.

Lantas, sebesar apa pengaruh Aave dan Chainlink sehingga dapat membuat harga koin atau token Glitch terbang?

Sebelum kita membahas pengaruh kedua DeFi tersebut, mari kita telusuri fundamental mereka.

Pertama Aave, merupakan sebuah monster DeFi urutan ke 42 di CoinGecko berdasarkan market kapital. Harga terakhir dari koin Aave ketika artikel ini dibuat berada pada level harga Rp, 5.254.790. Yang menarik adalah: dalam kurun waktu 6 Bulan saja Aave mengalami peningkatan harga dari Rp, 33.291 sebesar 1308,32% ke harga sekarang.

Kedua Chainlink yang merupakan Oracle Besar, LINK  berada di urutan ke 12 di CoinGecko berdasarkan market kapital, harga terakhir dari koin LINK ketika artikel ini dibuat berada pada level Rp, 435.126. LINK sendiri telah mengalami kenaikan harga dari Rp, 2001 sebesar 21545,57% ke harga sekarang. Berdasarkan pengamatan, LINK sendiri memiliki partner Aave, Celcius, YFI dan masih banyak lagi.

Jika Aave dan LINK menjalin hubungan sebagai partner dengan GLITCH hal ini sama artinya dengan tiga monster DeFi sedang bekerjasama dalam market. Hubungan kerjasama ini akan saling menguntungkan, sekaligus begitu menyeramkan.

Ketiga DeFi di atas akan saling membutuhkan resource atau teknologi satu sama lain, kerjasama seperti inilah yang akan mendorong peningkatan transaksi dan harga dari ketiga monster DeFi tersebut; Glitch; Aave; dan Chainlink.

Namun, tanggal pasti terjadinya kerjasama ini belum diketahui, karena masing-masing tim pengembang justru sedang sibuk dalam projectnya masing-masing. 

Jadi, jangan ketinggalan roket, serok sebelum harga naik jauh lebih tinggi.