Mohon tunggu...
zidnia
zidnia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Modernisasi Terhadap Pelestarian Budaya Lokal

28 September 2025   00:51 Diperbarui: 28 September 2025   00:51 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

                      Modernisasi berasal dari bahasa Latin "Modernus" yang dibentuk dari kata "Modo" yang berarti cara dan "Ernus" yang menunjuk pada periode waktu masa kini. Dalam konteks sosial budaya, modernisasi merujuk pada transformasi masyarakat dari keadaan tradisional menuju masyarakat yang mengadopsi nilai-nilai, teknologi, dan institusi yang dianggap lebih maju (Sultoni, 2019). Modernisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi, globalisasi informasi, dan perubahan gaya hidup telah membawa dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya lokal. Di satu sisi, modernisasi memberikan kemudahan akses informasi dan peningkatan kualitas hidup. Namun di sisi lain, arus modernisasi juga mengancam kelestarian budaya lokal yang menjadi identitas dan jati diri bangsa. Artikel ini menganalisis dampak modernisasi terhadap pelestarian budaya lokal serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keberlangsungannya di tengah tantangan global.
                    Modernisasi membawa serta norma-norma budaya global yang sering kali bersinggungan dengan nilai-nilai lokal. Homogenisasi budaya di mana budaya Barat yang kaya akan konsumerisme, hedonisme, dan materialisme menjadi tren yang mendominasi. Dampak globalisasi telah menyebabkan munculnya pergeseran pola pikir dan gaya hidup masyarakat. Akibatnya, budaya lokal menjadi terpinggirkan, terutama di kalangan anak muda yang cenderung lebih menggandrungi budaya pop dari luar negeri (Suradi, 2018). Generasi muda kini lebih akrab dengan simbol-simbol budaya global melalui platform digital daripada dengan kearifan lokal warisan leluhur. Hal ini tidak hanya mengikis rasa cinta terhadap budaya sendiri, tetapi juga mengancam kelestarian tradisi lisan, bahasa daerah, dan kesenian tradisional.
                 Meskipun membawa banyak dampak negatif, modernisasi juga menghadirkan peluang untuk melestarikan budaya lokal melalui teknologi digital. Jaringan internet dan platform media sosial dapat menjadi alat untuk memperkenalkan dan menjaga keberlangsungan budaya lokal di kalangan generasi muda dan masyarakat global.(Jadidah dkk., 2023), penggunaan platform digital menciptakan pertukaran budaya yang lebih seimbang dan dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan kekayaan budaya lokal. Contohnya, berbagai konten budaya seperti tari, musik, dan kuliner tradisional dapat diunggah ke media sosial, sehingga menarik minat generasi muda untuk mempelajarinya.

                Pendidikan yang berfokus pada multikulturalisme menjadi salah satu strategi kunci dalam menghadapi dampak modernisasi. Melalui pendekatan ini, generasi muda diajarkan untuk menghargai keragaman budaya dan menyadari pentingnya melestarikan warisan leluhur. (Suradi, 2018) menegaskan bahwa pendidikan multikultural mampu membentuk kepribadian yang terbuka terhadap perbedaan sambil tetap mencintai budaya sendiri. Integrasi muatan lokal dalam kurikulum pendidikan serta penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan konteks budaya dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya lokal.
               Pelestarian budaya lokal bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi memerlukan dukungan dari masyarakat dan pemerintah. Pemerintah dapat berperan dengan membuat kebijakan yang melindungi dan mempromosikan budaya lokal, seperti mendukung festival budaya, memberikan penghargaan kepada pelaku budaya, dan mengintegrasikan pelestarian budaya dalam pembangunan daerah. Masyarakat juga perlu aktif berpartisipasi dalam kegiatan budaya serta menggunakan produk-produk lokal sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya.
               Modernisasi membawa tantangan sekaligus peluang bagi pelestarian budaya lokal. Di satu sisi, budaya lokal terancam oleh dominasi budaya global yang masuk melalui berbagai saluran modern. Namun di sisi lain, teknologi dan pendidikan dapat dimanfaatkan untuk memperkuat identitas budaya lokal. Dengan sinergi antara individu, masyarakat, dan pemerintah, budaya lokal tidak hanya dapat bertahan tetapi juga berkembang di era modernisasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun