Menjadi seorang mahasiswa,tidak hanya dituntut untuk aktif dalam lingkungan kampus saja, tapi juga harus aktif dilingkungan luar kampus. Menyalurkan kreativitasnya, Kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membantu dalam pengonsepan wisata baru Desa Bulukerto.
Bulukerto merupakan salah satu desa yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Desa ini berada di sebelah utara alun-alun kota Batu, dimana setiap RW memiliki berbagai jenis usaha yang digeluti oleh warganya.
Desa Bulukerto juga merupakan salah satu desa yang menjadi pilihan untuk para wisatawan. Selain desa ini memiliki Cafe Sontoloyo yang kekinian dengan konsep tempo dulu, ia juga memiliki salah satu destinasi wisata baru yang menyuguhkan pemandangan indah sejauh mata memandang yaitu Gunung Pucung.
Gunung Pucung merupakan kawasan yang berada dibawah naungan perhutani. Wisata Gunung Pucung ini juga dilengkapi dengan potensi pertanian dan perkebunan yang dikelola warga setempat.
Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, Desa Bulukerto dapat dibilang belum memiliki destinasi wisata yang dianggap dapat diandalkan. Kondisi tersebut, membuat pengelola wisata bergerak dan memutuskan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Gunung Pucung untuk menjadi ikon Desa Bulukerto.
Gunung Pucung sendiri memiliki sudut pandang (view) yang sangat luar biasa indahnya. Dapat dibilang masih alami, wisata ini dikembangkan pada kegiatan yang bersifat adventure seperti trip menggunakan sepeda (gowes), trail dan jeep.
Selain itu, wisata ini memiliki keunikan tersendiri di mana Gunung Pucung juga menawarkan suasana camping. Tujuan dikembangkannya wisata baru tersebut, pengelola wisata menginginkan nama Desa Bulukerto dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Adanya wisata baru tersebut, membuat Kelompok PMM UMM turut serta dalam membantu pengonsepan Gunung Pucung. Meskipun wisata tersebut bersifat adventure namun konsep Jawa menjadi pilihan Kelompok tersebut untuk membantu pengelola wisata dalam membranding Gunung Pucung.
Samsara Swastika adalah konsep yang dipilih oleh Kelompok PMM UMM Desa Bulukerto. Samsara memiliki arti melewati, sedangkan swastika memiliki arti mempesona. Konsep tersebut nantinya akan dilaksanakan pada 1 bulan sekali.
Maksud dan tujuan dari diambilnya konsep tersebut yakni  Kelompok PMM UMM ingin dengan datangnya wisatawan ke Gunung Pucung, maka ia dapat membranding wisata dan pesona alam dari Desa Bulukerto. Serta dengan datangnya wisatawan tersebut ke Gunung Pucung Kelompok PMM juga berharap hal tersebut dapat membias pada sektor yang lain seperti pertanian, perkebunan, dan UMKM.
Dengan diambilnya konsep Jawa ini nantinya pengelola wisata juga akan menyuguhkan kepada wisatawan yang datang untuk dapat menikmati segala detail dari tradisional khas Bulukerto, seperti tari-tarian, dan musik adat Jawa. Adanya Gunung Pucung telah menunjukkan bahwa wisata yang ada di Desa Bulukerto akan memberikan dampak terhadap masyarakat sekitar.