Mohon tunggu...
Zia Mutazzah Shabah
Zia Mutazzah Shabah Mohon Tunggu... Mahasiswa - passionate about nutrition and writing

Mahasiswa semester 7 jurusan Ilmu Gizi di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Serba-Serbi Grit dalam Mendukung Impian

18 Desember 2022   20:46 Diperbarui: 18 Desember 2022   20:48 2778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak dari kita mungkin bertanya-tanya, apa yang membuat seseorang menjadi ahli di bidangnya? Bagaimana para atlit, pebisnis dan profesional lain memiliki kemampuan yang sangat baik dan sukses? Seperti di judul, bahwa grit menjadi salah satu kuncinya. Saya akan membagikan materi yang telah saya pelajari tentang grit di website kognisi.id. Materi ini dikemas dengan baik dan menarik sehingga kita mudah memahaminya dan juga disampaikan oleh para profesional yang mumpuni dibidangnya. 

Menjawab pertanyaan diatas, sebagian besar orang sebenarnya memiliki bakat alami atau keahlian sesuai dengan bidangnya. Mereka akan mengalami peningkatan jika kondisi mendukung dan mengalami penurunan jika kondisi tidak mendukung atau saat mengalami tantangan. Orang yang sukses justru yang berhasil bertahan setelah mengalami kegagalan. Mereka pada awalnya bukanlah yang terbaik tetapi mereka terus berusaha sehingga mencapai tujuan yang diharapkannya. Mereka adalah orang yang tidak mudah menyerah dan selalu termotivasi untuk mengembangkan dirinya.

Selain kerja keras, kesamaan lain pada orang yang sukses adalah, mereka memiliki tujuan tertentu dan berupaya keras untuk mencapainya. Angela Duckworth yang merupakan seorang peneliti, salah satu pioneer psikologi populer, profesor dari Universitas Pennsylvania dan penulis buku Grit : The Power of Passion and Perseverance menyimpulkan bahwa ada dua hal yang menentukan kesuksesan. Pertama, kerja keras dan kemampuan bertahan setelah mengalami kegagalan. Kedua, mereka memiliki arah, jadi mereka tahu apa yang mereka inginkan.

Grit adalah ketekunan/kerja keras secara berkelanjutan dalam mencapai tujuan/arahan jangka panjang tanpa mempedulikan penghargaan atau pengakuan dari orang lain.

Benjamin Bloom juga pernah melakukan penelitian terhadap 120 atlet, ilmuan, seniman yang telah mendapatkan penghargaan kelas dunia dan dianggap menjadi yang terbaik di bidangnya. Awalnya Bloom menduga bahwa mereka yang memiliki bakat alami yang akan mengalami kesuksesan. Tetapi, hasil penelitian menunjukkan bahwa dedikasi dan kegigihan yang menjadi faktor kesuksesan. Para responden juga berkata bahwa mereka bukan yang terbaik di bidangnya, bahkan mereka sering mengalami kekalahan dalam kompetisi. 

Albert Einstein mengatakan bahwa ia menemukan rumus relativitas bukan karena kecerdasannya, tapi karna ia tidak menyerah ketika orang lain menyerah.

Jack Ma yang berhasil menciptakan Alibaba setelah ia mengalami penolakan dan direndahkan berkali-kali. Ia berkata "The most important thing you can have is patience".

Michael Phelps berkata "If you want to be the best, you have to do things other people aren't willing to do"

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa bakat memang penting, tetapi untuk menjadi yang terbaik diperlukan Grit atau kegigihan.

Bakat mengacu pada seberapa cepat dan mudah kita mempelajari suatu kemampuan. Grit mengacu pada apa yang kita lakukan dengan bakat tersebut, bagaimana kita melakukan upaya.  Bakat dapat mempengaruhi kesuksesan, tapi bakat saja tidak cukup untuk mencapai performa yang maksimal. Kita secara konsisten harus mengembangkannya.

Grit adalah ketekunan yang berkelanjutan dalam mencapai sasaran jangka panjang, tanpa mempedulikan penghargaan ataupun pengakuan dari orang lain. Seseorang yang memiliki grit tinggi akan mampu menyelesaikan tugas atau tujuannya yang belum tercapai. Mereka mampu bangkit kembali saat mengalami kegagalan atau kekecewaan, mampu bertahan meskipun kemajuannya terasa lambat, membosankan dan penuh tantangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun