Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker Susanti

Mari Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Satu Kelenteng, Dua Kuil, Dua Pasar Malam, Tiga "Shopping Mall" di Johor

12 Mei 2018   07:03 Diperbarui: 12 Mei 2018   21:21 3496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arulmigu Sri Raja Kaliamman Glass Temple, Johor Bahru

Berwisata tanpa pemandu wisata? Siapa takut? Justru perjalanan lebih fleksibel sesuai selera, dan waktu terisi maksimal tanpa terikat jadwal padat. Berikut ini adalah kisah liburan di Johor Bahru (Malaysia) yang dijalankan berdasarkan perencanaan mandiri dengan hasil penelusuran di internet.

Penginapan yang digunakan adalah Hotel 187 dengan harga terjangkau dan lokasi strategis, yaitu dekat dengan mall (KSL City Mall dan Holiday Plaza). Ini memang bukan hotel mewah, melainkan hanya bangunan berlantai dua dengan puluhan kamar berukuran beda-beda. Untuk kamar dua single bed atau 1 queen bed adalah seharga RM 60 (Enam puluh Ringgit Malaysia).

Akan tetapi, tiap kamar dilengkapi spring bed, Air Conditioner (AC), televisi, meja, cermin, cahaya yang memadai, kamar mandi berfasilitas air panas, dan colokan listrik (bila perangkat elektronik anda tidak sesuai dengan colokan kaki tiga, maka anda disarankan membawa colokan sambungan ya). 

Karena penginapan yang diperlukan dalam liburan ini cukup sebagai tempat mandi, tidur, dan cas perangkat elektronik (powerbank, dan handphone, yang merupakan alat komunikasi, dan mengabadikan momen yang sangat penting), jadi hotel ini sangat cocok di hati dan di kantong. 

Berikut no telepon dan alamat Hotel 187:

Telepon: +607333808


Alamat: No 187, Jalan Dato Sulaiman, Taman Century, Johor Bahru

Setelah check-in hotel, kami bergegas menaruh barang bawaan, lalu menuju destinasi berikutnya, yaitu KSL Night Market, sebuah pasar malam yang hanya beroperasi setiap hari Senin malam. 

Pasar malam ini tidak seramai pasar malam yang pernah dikunjungi di Melaka (daerah lain di Malaysia). Pasar malam ini hanya berada di satu sisi jalan, yaitu di seberang pintu belakang KSL City Mall. 

Pasar malam tersebut sudah tutup jam 10. Jadi, sekitar jam 9 lebih, para pedagang sudah mulai beres-beres, bahkan menyudahi penjualan. Oleh karena itu, kami pun menghabiskan malam di dalam KSL City Mall. Agak aneh ya? Pasar malam tutup lebih awal daripada Mall, hehehe...

Setelah KSL City Mall juga tutup operasional malam itu, kami kembali ke Hotel 187, memberi makan pada perangkat elektronik, mandi, dan tidur dengan nyenyak. Keesokan hari, perjalanan seru siap dimulai lagi. 

Arulmigu Sri Raja Kaliamman Glass Temple, Johor Bahru
Arulmigu Sri Raja Kaliamman Glass Temple, Johor Bahru
Karena Hotel 187 tidak menyediakan sarapan, jadi kami juga sudah menelusuri internet mengenai berbagai rekomendasi menu sarapan. Oh ya, sebelum berangkat, ingat isi penuh botol anda dengan air minum (air putih) yang disediakan tanpa batas oleh Hotel 187 secara gratis untuk mencegah diri anda dehidrasi selama berliburan ya.

Tanpa adanya pantangan makan, kami mencari pilihan makanan khas lokal sebagai sarapan kami, yaitu Bah Kut Teh. Ini merupakan masakan daging babi berkuah coklat dengan aroma rempah-rempah tradisional China yang khas.

Berdasarkan pencarian di internet, Soon Soon Heng Bah Kut Teh di Jalan Serigala merupakan salah satu rekomendasi. Tempat makan ini berdekatan dengan KSL City Mall, jadi kami cukup berjalan kaki dari penginapan. Karena hari itu baru merupakan hari ke 5 tahun baru imlek tahun tersebut, sehingga memang masih banyak toko dengan pemilik orang Tionghua yang masih istirahat, termasuk Soon Soon Heng Bah Kut Teh yang belum beroperasi.

Oleh karena itu, kami memesan transportasi online ke Soon Huat Bah Kut Teh di Jalan Sutera yang merupakan rekomendasi karyawan Hotel 187. Pilihan Bah Kut Teh di sini sangat beragam. Pelanggan dapat menambahkan berbagai organ dalam tubuh babi, macam-macam jamur dengan tambahan biaya yang berbeda-beda. 

Johor Bahru Old Temple
Johor Bahru Old Temple
Sarapan nasi putih dengan lauk Bah Kut Teh ini merupakan pilihan banyak kaum Tionghua di negara jiran ini. Tanpa meragukan rekomendasi warga setempat, suasana hiruk pikuk restoran semakin menambah cita rasa Bah Kut Teh yang lezat ini.

Selanjutnya, destinasi wisata pertama yang dikunjungi pada hari tersebut adalah Arulmigu Sri Raja Kaliamman Glass Temple, yang merupakan kuil kaca pertama di dunia. Pengunjung harus melepaskan alas kaki, dan meletakkannya dalam keranjang yang telah disediakan di depan kuil. Lalu, dengan membayar RM 10, semua turis boleh mengambil foto dan video sebanyak-banyaknya dalam kuil agama Hindu yang indah di Jalan Tebrau ini.

Kuil dengan lantai berbahan keramik ini tersusun dari serpihan kaca warna-warni yang mengkilap pada semua sisi dinding, dan langit-langit bangunan. 

Bila sedikit memandang ke arah atas saat awal memasuki kuil ini, pemandangan pertama yang dapat dilihat adalah patung-patung yang mengisahkan tentang perjalanan hidup seseorang, mulai dari lahir, merangkak, tumbuh dewasa, tua, hingga meninggal dunia. Selain patung--patung dewa agama Hindu, kuil ini juga ditata dengan tokoh-tokoh agama lain (seperti Yesus, Sidharta, dan lainnya). Bagiku, ini merupakan salah satu cerminan ketentraman antar agama.

Arulmigu Rajamarimman Devasthanam Johor Bahru
Arulmigu Rajamarimman Devasthanam Johor Bahru
Kemudian, kami melanjutkan perjalanan ke Johor Bahru Old Temple. Sebagai kelenteng tua di Johor Bahru, tempat ibadah di Jalan Trus ini sangat banyak dikunjungi umatnya di perayaan tahun baru imlek ini. 

Dekorasi kelenteng ini didominasi warna merah dan memajangkan berbagai patung dewa yang boleh dipersembahkan doa agar terkabulkan. Selain itu, dekorasi lampion, lonceng, dan lukisan-lukisan dewa pada berbagai sisi dinding kelenteng juga menjadi latar foto yang sangat menarik bagi pengunjung.

Berikutnya, kami memutuskan untuk mengunjungi sebuah Shopping Mall yang berjarak dekat dengan Johor Bahru Old Temple, jadi kami berjalan kaki mengikuti petunjuk peta di aplikasi handphone. Tetapi, di perjalanan kami melihat sebuah kuil yang tidak kalah kerennya sebagai destinasi wisata, yaitu Arulmigu Rajamarimman Devasthanam Johor Bahru, dengan tembok luar kuil yang diduduki oleh ornamen-ornamen singa di atas.

Golden Egg Crunch di KFC Malaysia
Golden Egg Crunch di KFC Malaysia
Di tempat ibadah ini, semua pengunjung wajib melepaskan alas kaki (sandal, sepatu, kaus kaki), dan mencuci kaki sebelum memasuki kuil agama Hindu ini. Selanjutnya, kami masuk melalui gopuram (gapura menyerupai menara dan berornamen) yang sangat cantik dan megah. Pada pintu kuil terdapat banyak lonceng-lonceng kecil. Lalu, dalam kuil terdapat banyak patung dewa, dan ornamen yang warna-warni. Oh ya, tidak ada biaya tiket masuk yang perlu dibayar di sini ya...

Setelah menjelajahi satu tempat yang sebenarnya tidak termasuk dalam rencana perjalanan, kami meneruskan jalan ke Johor Bahru City Square. Menu makan siang kami hari itu adalah Golden Egg Crunch di KFC dalam Mall tersebut. Restoran waralaba (franchise) multinasional yang juga ada di Indonesia ini memiliki menu yang berbeda dengan di Indonesia. Walaupun menu ini menyerupai Salted Egg Chicken yang ada di Indonesia, tetapi berbeda penyajiannya. 

Di Indonesia, ayam goreng KFC ini dilumuri saus telur asin, sedangkan di Malaysia, ayam goreng dibumbui dengan bubuk telur asin, cabe, daun kari, dan daun kemangi. Pokoknya, wangi telur asin sama-sama sangat menambah kelezatan ayam goreng dalam kedua menu ini.

Paradigm Mall, Johor Bahru
Paradigm Mall, Johor Bahru
Lalu, kami melanjutkan wisata cuci mata di Paradigm Mall (Jalan Skudai). Mall 12 lantai ini memang sangat membuat pegal kaki dan mata. Mulai dari awal masuk, dekorasi tahun baru Imlek sudah sangat menggoda untuk berfoto ria. Kemudian, kami menjelajahi setiap lantai Mall yang megah ini.

Setelah itu, kami memesan transportasi online ke pasar malam yang hanya buka setiap Selasa malam, yaitu Pasar Malam Taman Pelangi. Ternyata pasar malam di Johor Bahru memang tidak seramai pasar malam yang diharapkan. Selain itu, kami menemukan ada pedagang yang sama dengan pasar malam hari sebelumnya, dan ada yang berbeda. 

Hal ini dikarenakan pedagang perlu memiliki izin berdagang yang berbeda untuk pasar malam yang berbeda pula, sehingga ada pedagang yang memiliki izin untuk berdagang di banyak pasar malam, dan ada yang hanya tertentu saja. Setelah sedikit berbincang dengan salah satu pedagang pasar malam, ternyata jalan sudah harus dibersihkan jam 10 malam agar tidak mengganggu aktivitas keesokan hari, sehingga para pedagang harus menyudahi penjualan sebelum jam 10 malam.

Selanjutnya karena penelusuran di KSL City Mall pada malam sebelumnya belum cukup memuaskan, maka kami kembali menjelajahi Mall dekat penginapan ini setelah menyudahi Pasar Malam Taman Pelangi yang tidak luas itu. Kemudian, kami berjalan kaki pulang ke penginapan.

Keesokan pagi, kami menaiki transportasi online ke restoran tujuan sarapan, yaitu Restoran Kak Kak Dimsum di Jalan Maju. Namun sangat disayangkan, mungkin karena masih dalam nuansa tahun baru Imlek, maka restoran rekomendasi ini masih tutup. Di sepanjang jalan terdapat banyak kedai kopi lain dengan berbagai pilihan menu sarapan, seperti Bah Kut Teh, dan lainnya.

Claypot Noodles
Claypot Noodles
Karena sudah menyantap Bah Kut Teh pada hari sebelumnya, maka pagi itu kami makan Claypot Noodles yang merupakan makanan khas suku Cantonese (salah satu suku bangsa Cina). 

Mie berkuah dengan pelengkap daging babi, bakso ikan, telur, sayur, dan bawang goreng ini dihargai cukup terjangkau yaitu RM 6. Mie dan kuahnya bercita-rasa khas, dengan claypot (panci tanah liat) menjaga makanan ini tetap hangat dari awal disajikan hingga selesai menyantap. Tetapi, hati-hati jangan tersentuh panci panas saat menikmatinya ya...

Setelah selesai sarapan, kami kembali ke Hotel 187 untuk beres-beres barang. Kemudian kami menuju KSL City Mall untuk menunggu shuttle (bus) gratis ke Puteri Harbour, di mana kami akan turun sebelum pelabuhan kapal untuk menuju ke destinasi wisata terakhir kami, yaitu Hello Kitty Town.

Catatan:

  1. Semua jam yang tertera dalam artikel adalah jam Malaysia (lebih cepat 1 jam daripada Waktu Indonesia Barat (WIB)).
  2. Harga dan kondisi tempat yang dikunjungi adalah sesuai dengan kenyataan pada 19-21 Februari 2018. Bila anda berkunjung ke Johor Bahru dan ternyata kondisinya sudah berbeda, bagikan juga cerita anda ya...
  3. Ini merupakan blog liburan pribadi, yang bukan merupakan travel review yang professional (Doakan semoga kelak menjadi travel blogger berkualitas ya...)
  4. Semoga bermanfaat ya!!! Selamat berliburan!!!

Facebook || Instagram

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun