Mohon tunggu...
Zhian AlzaWidya
Zhian AlzaWidya Mohon Tunggu... Guru - Muslimah Sejati :)

In Syaa Allah akan bermanfaat untuk semua

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku "Ilmu, Filsafat, dan Agama"

17 Februari 2020   17:57 Diperbarui: 17 Februari 2020   18:12 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Judul Buku                  : Ilmu, Filsafat, dan Agama

Pengarang                   : H. Endang Saifuddin Anshari, M.A

Penerbit                       : Bina Ilmu

Tahun Terbit              : Tahun 1974

Tebal buku                   : 209 Halaman

Dalam buku terbitan Bina Ilmu judul " Ilmu, filsafat, dan agama", terdiri dari enam bab.   Bab I menerangkan tentang Sub-bab perbedaan asasi antara manusia dan hewan yang menimbulkan perbedaan antar para ahli. Menurut ilmu biologi, manusia tergolong animalia. 

Akan tetapi, ada yang membedakan manusia dan hewan seperti yang dikemukakan oleh Ibnu Sina yaitu: (1) Makan, (2) Tumbuh, (3) Berkembang biak, (4) Pengamatan hal-hal yang istimewa, (5) Pergerakan di bawah kekuasaan, (6) Ketahuan dari hal-hal yang umum, dan (7) Kehendak memilih yang bebas. Hewan hanya memiliki kesanggupan nomor 1 sampai 5 sedangkan tumbuh-tumbuhan hanya memiliki kesanggupan 1, 2, dan 3.

Menurut As-Syaikh Musthafa Al-Maraghi, ada lima macam dan tingkatan hidayat yang dianugerahkan Allah Swt. Kepada manusia, yaitu: (1) Hidayat al- Ilhami, gharizah atau instink, (2) Hidayat al- Hawasi, indra, (3) Hidayat al- 'aqli, akal budi, (4) Hidayat al- Adyani, agama dan (5) Hidayat at- Taufiqi. Hidayat yang ketigalah yang memisahkan antara insan dan hewan. Diatas akal-budi terdapat hidayat agama, dan diatasnya lagi ada hidayat at-Taufiqi.

Menurut CEM Joad, perbedaan asasi antara manusia dan hewan dapat disimpulkan manusia punya akal untuk berfikir, sehingga dengan akal fikiran itu manusia sebagai makhluk di dunia ini mampu bertindak sebagaimana seharusnya bukan melakukan sebagaimana yang diharuskan atau keinginannya sendiri.

          Bab II  menjelaskan tentang ilmu pengetahuan. Menurut hemat penulis, pengetahuan dibedakan atas empat macam:

  • Pengetahuan biasa, yaitu pengetahuan tentang hal-hal yang biasa, yang sehari-hari, yang disebut dengan pengetahuan.
  • Pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang mempunyai sistematika dan metode tertentu, yang disebut dengan ilmu pengetahuan.
  • Pengetahuan filosofis, yaitu semacam ilmu yang istimewa, yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak terjawab oleh ilmu- ilmu biasa yang biasa disebut dengan filsafat.
  • Pengetahuan Theologis,yaitu pengetahuan keagamaan, pengetahuan tentang agama, pengetahuan tentang pemberitahuan dari Tuhan.

Bab III menceritakan tentang seluk-beluk filsafat.

  • Riwayat Filsafat
  • Al-Farabi, falsafah atau filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia.
  • Herodotus, philosophein
  • Herakleitos, philosophos
  • Sokrates, philosophein.
  • Arti Filsafat
  • Plato, filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.
  • Aristoteles, filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda.
  • Cicero, filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha mencapainya.
  • Al-Farabi, filsafat ialah ilmu tentang alam yang maujud untuk menyelidiki hakikat.
  • Objek Filsafat.
  • Objek materia filsafat : hakikat Tuhan, alum, manusia.
  • Objek Forma filsafat : usaha mencari material filsafat secara radikal
  • Filsafat dan Ilmu Pengetahuan.
  • Ada beberapa perbedaan :
  • Obyek forma ilmu : mencari keterangan sejauh pembuktian penelitian,
  • Obyek material filsafat ; tuhan, alam, dana manusia.
  • Cabang Filsafat :
  • Metafisika, logika, etika, estetika, epistemology, filsafat lainnya.
  • Aliran-aliran Filsafat
  • Aliran metafisika.
  • Kuantitas : monoisme, dualisme, pluralisme.a
  • Aliran Etika.
  • Naturalisme,
  • Hedonism
  • Utilitarianisme
  • Idealime
  • Vitalisme,
  • Theologi
  • Aliran-aliran teori pengetahuan,
  • Yang mengemukakan asal dan sumber pengetahuan : rasionalisme, empirisme, kritisme.
  • Mengemukakan hakikat pengetahuan manusia : realisme, dan idealism.
  • Batas dan Relativitas Filsafat.
  • Pengetahuan yang tidak dapat diketahui filsafat karena tingginya pengetahuan itu, dapat diketahui karena diwahyukan.
  • Filsafat tentang Tuhan.
  • Terbagi menjadi materialisme yang menjawab bahwa Tuhan tidak ada dan Idealisme yang menjawab Tuhan ada

Bab IV menerangkan tentang seluk beluk agama. Agama adalah "problem of ultimate concern" artinya ketika seseorang membicarakan agamanya, maka ia tidak dapat tawar menawar, apalagi dapat berganti. Kata Din tidak mesti artinya islam, din artinya adat kebiasaan, peraturan, undang-undang, hari kiamat, nasehat, dan agama.

Arti agama.

Peraturan yang mengatur keadaan manusia, budi pekerti, dan hal  gaib. Agama diklasifikasikan diantaranya :

1. Revealedd and non-revealed, (agama yang bersangkutan dengan wahyu dan tdak bersangkutan dengan wahyu)

2. Missionary and non missionary (berisi dan tidak berisi peraturan mutlak)

3. Geographical-racial and universal. (semitik, arya, mongolian)

Agama islam adalah satu-satunya agama samawi (agama wahyu dari langit)

Bab V membahas tentang kepercayaan, mulai dari arti kepercayaan yakni sesuatu yang diyakini sebagai benar, kepercayaan dalam kehidupan sehari-hari contohnya memercayai ibu sebagai orang yang merawat kita, kepercayaan dalam ilmu pengetahuan, kepercayaan dalam filsafat yakni mempercayai dasar dasar ilmu pengetahuan, kepercayaan dalam agama, serta fungsi kepercayaan. John W. Gardner berkata : " Tidak ada suatu bangsa yang dapat mencapai kebesaran kecuali jika bangsa itu memercayai sesuatu hal, dan kecuali jika sesuatu yang dipercayai itu mempunyai dimensi-dimensi moral untuk menopang sesuatu peradaban basar...."

Iman adalah bagian pokok dalam beragama. Manusia adalah makhluk pencari kebenaran. Adapun kebenaran terbagi menjadi dua yakni kebenaran yang mutlak yang langsung dari Allah, adapula kebenaran relative yaitu hasil usaha pencapaian budaya manusia, seperti : kebenaran spekulatif filsafat dan kebenaran positif ilmu pengetahuan serta kebenaran sehari-hari pengetahuan biasa.

Akal budi yakni suatu potensi dalam rohani manusia yang berkesanggupan untuk mengerti sedikit secara teoretis realita kosmis yang mengelilinginya, tetapi akal budi tidak sanggup memberikan kepastian-kepastian tentang Allah, dan tentang dunia dan akhirat. Dan dalam buku ini juga membahas faktor hati disamping akal budi. Adapun  di bab sebelas membahas Albert Einstein tentamg agama dan akal pikiran.

Bab VI membahas tentang nisbah antara ilmu, filsafat, dan agama. Dalam buku ini pengarang meletakan titik persamaan antara ilmu, filsafat, dan agama  pada tujuan yakni sama-sama menghampiri kebenaran. Ilmu pengetahuan mencari kebenaran tentangalam maupun manusia. Filsafat menghampiri kebenaran tentang alam, manusia maupun tuhan. yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu. Agama memberikan jawaban atas segala persoalan yang dipertanyakan manusia, baik tentang alam, manusia, maupun tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun