Tepat di perayaan tahun baru yaitu 1 Januari 2025 Ketapels (Kompasianer Tangerang Selatan Plus) berusia 9 tahun. Di usia yang tergolong belia ini Ketapels terus berusaha menjadi komunitas yang bertumbuh dengan info-info dan kegiatan yang tentunya menginspirasi. Dalam rangka perayaan ulang tahun kali ini, Ketapels mengadakan kegiatan tur ke Museum Kebangkitan Nasional. Tidak hanya tur museum saja tapi juga ada sesi belajar menulis naskah film bersama narasumber yang sudah malang melintang di dunia perfilman yaitu Yovan Nainggolan. Itu lho, yang menulis cerita film Nighmare Side:Delusional, terus yang ikut terlibat juga dalam series Tetangga Masa Gitu, Jengkelin, dan series lainnya. Eits, acara kali ini Ketapels menggandeng Komik (Komunitas Penulis dan Pencinta Film Kompasiana) dan Ladiesiana.
Acara dibuka dengan dengan pembacaan puisi oleh Kak Windu dari Ladiesiana dan Bu Denik dari Ketapels dan puisi lagi yang dibacakan oleh salah seorang peserta. Setelah itu baru dibuka oleh pembawa acara yang sangat menghidupkan acara. Saat itu saja sudah ada pembagian pantun berhadiah yang dimenangkan oleh pak Bugi.
Setelah itu ada sambutan dari penanggungjawab unit museum yaitu Pak Nurchozin yang berpesan untuk jangan pernah melupakan sejarah Indonesia dan baju kedaerahan harus ditanggalkan. Selain itu beliau juga menyampaikan sebagai generasi penerus harus tlus untuk kemanusiaan, kebangsaan, persatuan dan stovia sehingga nantinya benih-benih kebangsaan akan terus tumbuh.
Selanjutnya Bu Denik memberikan sambutan sebagai Ketua Ketapels. Karena acara tidak hanya berasal dari kompasiana tapi terbuka untuk umum, dalam sambutannya secara khusus Bu Denik menjelaskan tentang masing-masing komunitas yang terlibat hari itu, yaitu Ketapels, Komik, dan Ladiesiana. Acara perayaan ulang tahun Ketapels ini juga dihadiri oleh Mas Agung yang pernah menjabat sebagai Ketua Ketapels periode 2000-2002.
Tak hanya memberi sambutan tapi Bu Denik juga kembali membacakan puisi yang ditulisnya sendiri. Luar biasa memang Bu Denik. Kemudian ada pantun berhadiah lagi dong. Jadi pembawa acara melempar pantun yang berisi pertanyaan. Peserta yang bisa mengangkat tangan dan bisa menjawab pertanyaan akan mendapatkan hadiah. Senangnya, kali ini giliran saya yang dapat menjawab pertanyaan yaitu tentang karya Buya Hamka dan benar jawabannya. Alhamdulillah.
Setelah itu barulah pemberian materi seputar penulisan naskah film dari Bang Yovan Nainggolan. Kepala terasa berasap karena materinya daging semua dan benar-benar seru. Bang Yovan menjelaskan secara gamblang dan menyeluruh tentang naskah film, bagaimana agar berkualitas beserta contohnya. Semoga nanti ada sesi lanjutan praktik membuat nasakahnya.
Menurut penuturan Bang Yovan, penulis naskah di Indonesia sangat minim padahal film yang diproduksi dan ditonton di Indonesia sangatlah banyak, jadinya yang menulis naskahnya ya orang-orang itu lagi. Ada 3-4 film yang tayang di bioskop setiap minggunya dan jika dijumlah, penonton negara kita itu ada 82 juta atau 65% dari jumlah penonton dunia. Terbayang kan, bagaimana menjanjikannya pekerjaan sebagai penulis naskah film. Bang Yovan sangat berharap akan lahir penulis-penulis naskah film berkualitas dan beliau bersedia membantu jika terbentur dengan tulisan, ide atau apapun yang berkaitan dengan naskah film.
Baru-baru ini Bang Yovan juga terlibat dalam Film 1 Kakak 7 Ponakan yang baru saja tayang 23 januari kemarin.
Dari banyaknya film yang beredar di bioskop, tidak semua film itu berkualitas. Bang Yovan mencontohkan ada 3 skenario film yang menurutnya bagus yaitu 12 Angry Men, City of God dan Oldboy.