Mohon tunggu...
Muhammad Tizar Adhiyatma
Muhammad Tizar Adhiyatma Mohon Tunggu... Pengacara - A Young Lawyer

Tizar currently serves as a member of the Indonesian Bar Association (PERADI) and has been admitted to practice in Indonesian courts. Master's areas of practice are Intellectual Property Rights; General Company Law; and Civil & Commercial Litigation.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pengalaman Bekerja Part Time di Korea Selatan

19 Juni 2021   12:42 Diperbarui: 27 Juni 2021   10:49 7173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
llustrasi Bekerja Part Time di Korea Selatan.(shutterstock.com/coffeemate)

Mereka berkata, "Pendidikan berasal dari dirimu sendiri. Kamu memperolehnya dari perjuangan, usaha, dan pikiranmu. Tidak heran jika Einstein mengatakan bahwa satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman".

Salah satu bentuk perjuangan, usaha, dan pikiran yang telah menjadi sumber pengetahuan saya adalah kehidupan di negeri Oppa dan Nuna berada, Korea Selatan. 

Perkuliahan dan part time job selama di Korea Selatan adalah salah satu sumber pengetahuan saya. 

Perjuangan menyelesaikan perkuliahan dan usaha untuk survive telah menjadi pengalaman yang membentuk saya saat ini. 

Jiwa kedisplinan yang semakin kuat, kesabaran dan mental yang semakin matang, dan tidak mudah tersinggung atau gak baperan adalah hal penting hasil dari pengalaman itu. 

Sebagai negara yang masuk dalam daftar negara termahal di dunia sebagai tempat tinggal daftar negara termahal di dunia sebagai tempat tinggal.

Korea Selatan menuntut saya untuk berpikir bagaimana caranya agar bisa bertahan di negaranya, mulai dari membiayai hidup, biaya kuliah, dan biaya asrama adalah biaya-biaya yang harus saya persiapkan untuk bisa menyelesaikan studi.

Untuk dapat kuliah sambil kerja di Korea Selatan, jenis visa yang wajib dimiliki adalah Visa D2. Dengan mengantongi visa jenis ini mahasiswa baik itu S1, S2, maupun S3 dapat kuliah sambil bekerja secara legal. 

Mahasiswa pemegang Visa D2 hanya diizinkan bekerja selama 20 Jam seminggu per 80 Jam sebulan dan hanya diizinkan di tempat-tempat seperti di restauran, kafe-kafe, bank, laundry, counter pulsa, lembaga kursus bahasa, kantor administrasi kampus, mini market, dan sejenisnya. 

Fyi guys, mahasiswa-mahasiswa asing banyak juga yang bekerja di tempat-tempat yang dilarang seperti di pabrik-pabrik dengan jangka waktu lebih dari 80 jam sebulan. 

Mahasiswa ini bahkan rela ngorbanin waktu tidur di malam hari demi mendapatkan upah yang banyak. Gaji yang diperoleh dengan bekerja di pabrik bisa sampai 2 juta won per bulan. 

Sebagai perbandingan, gaji saya perbulan sebagai cleaning service hanya sebanyak 700.000 won, sangat jauh berbeda dengan yang bekerja di Pabrik, tapi tentunya risiko dan jam kerja juga jauh berbeda.

Selama berjuang hidup di Korea Selatan, sumber penghasilan saya berasal dari kerja part time sebagai cleaning service di masjid, saya juga pernah menjadi buruh pabrik sehari, menciptakan karya tulis, dan menjadi co-researcher.

Part Time Job

Part time job pertama saya adalah kerja di Masjid Al-Fattah Busan. Gaji perbulan sebesar 700.000 won atau setara dengan 8.900.000-an Rupiah untuk jam kerja selama 4 jam setiap hari tanpa waktu libur. 

Upah yang saya dapatkan dengan bekerja di masjid cukup memenuhi kebutuhan selama di Korea Selatan.

 Saya bisa menyelesaikan pembayaran uang kuliah selama 3 semester dan juga bisa memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dengan catatan berhemat. 

Bagi pandangan orang-orang terutama yang muslim bekerja di masjid adalah sesuatu yang mulia. Tidak jarang saya memperoleh pujian karena kerja di masjid. Tapi seandainya mereka tahu apa orientasi saya bekerja di masjid, saya jamin mereka tidak akan mengeluarkan pujian itu. 

Saya bekerja untuk mendapatkan Uang. Tanpa digaji, belum tentu saya mau datang ke masjid setiap hari dengan jarak asrama ke masjid bisa ditempuh lebih dari 1 jam. Apalagi bekerja di negeri empat musim seperti Korea Selatan. 

Ngomong-ngomog soal musim, setiap musim memiliki tantangan dan keunikannya masing-masing.

Bila ada yang bertanya di antara keempat musim yang dimiliki Korea Selatan, musim apa yang paling enak untuk bekerja? Semua musim memiliki cita rasa tersendiri.

Musim Gugur

Musim gugur adalah musim pertama saya mendapatkan part time job di Masjid Al-Fattah Busan. Karakter musim gugur adalah di sepanjang perjalanan kita dapat melihat warna warni merah, cokelat tua, cokelat muda dedaunan di pohon dan daun-daun yang berguguran. 

Yang cukup menguras tenaga di musim gugur adalah dedaunan yang begitu berlimpah gugur di sepanjang halaman masjid. 

Saya sebagai penanggung jawab kebersihan, memegang tanggung jawab untuk menyingkirkan daun-daun gugur itu. 

Yang perlu diperhatikan untuk mengenyahkan dedaunan gugur itu adalah hindari menggunakan api. Pendahulu saya ketika masih aktif bekerja di masjid, mengingatkan saya untuk tidak membakar daun yang gugur. 

Dahulu waktu mengumpulkan dedaunan gugur masih menjadi tugasnya, dia membakar daun di halaman masjid dan seketika polisi tiba untuk menegurnya dan memperingatkan agar dia tidak mengulanginya lagi.

Musim gugur di Korea Selatan (Dokumentasi pribadi)
Musim gugur di Korea Selatan (Dokumentasi pribadi)
Musim Dingin

Suhu yang paling rendah pernah saya rasakan adalah -17C. Namun untungnya saat itu saya sedang berada di Seoul dan tidak sedang bekerja. 

Suhu rendah ketika saya bekerja berada dititik -5C. Yang paling sulit saat bekerja dimusim dingin adalah membersihkan tempat untuk berwudu dan toilet yang dilakukan dengan cara menyemprotnya dengan air. 

Bermain-main air di suhu di bawah 0C adalah bunuh diri tanpa menggunakan peralatan yang memadai. Peralatan yang diperlukan adalah peralatan-peralatan anti musim dingin dan tentunya yang waterproof, mulai dari sepatu, gloves, jaket tebal, celana panjang hangat, kaos kaki tebal, kupluk, dan masker. 

Karpet yang digunakan Masjid Al-Fattah Busan adalah karpet tebal berkualitas terbaik dari Turki. Membersihkannya harus menggunakan vacum cleaner yang besar dan berat dengan pegangan terbuat dari besi dan stir up trouble. Sementara di musim dingin, tubuh saya cenderung mengeluarkan listrik statis bila menyentu benda-benda yang terbuat dari besi/aluminium. 

Menyemprotkan air sambil kedinginan dan mengoperasikan vacum cleaner yang paling sering membuat kesetrum. Begitu tersiksanya saya di musim dingin kala itu. 

Satu-satunya yang baik di musim dingin adalah proses pembusukan makanan yang memerlukan waktu lebih lama. Memisahkan sampah kaca, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaleng, sampah makanan bagian dari pekerjaan saya juga dan musim dingin membantu menghambat proses pembusukan sampah makanan yang sedikit menyelamatkan hidung saya. 

Ngomong-ngomong pemisahan sampah-sampah itu menghabiskan waktu sekitar 45 menitan loh.

Musim Semi

Menyaksikan bunga-bunga bermekaran dan pohon-pohon sakura memekarkan bunga sakuranya merupakan ciri khas yang dapat disaksikan ketika Korea sedang musim semi. 

Seketika saya membayangkan, bila musim itu kembali ke musim gugur, ga terbayang begitu banyak daun yang harus disapu kembali. Tapi setidaknya suhu di musim semi berbeda dengan suhu di musim dingin, walaupun sebenarnya untuk kita orang Indonesia musim semi itu tergolong memiliki suhu yang dingin tapi bagi orang Korea suhu di musim semi adalah suhu yang sejuk.

Musim Panas

Musim panas di Korea tidak sepanas di Indonesia, namun terdapat suatu waktu, suhunya bisa menyentuh 40C. 

Di suhu seperti itu tentunya akan membuat pembusukan makanan berlangsung lebih cepat. Membereskan sampah makanan secepat mungkin adalah hal yang bijak, sebelum membuat saya pingsan dan tiada orang yang mengetahuinya

Tempat sampah yang memisahkan sampah plastik, kertas, styrofoam, botol/kaca, kaleng (Dokumentasi pribadi)
Tempat sampah yang memisahkan sampah plastik, kertas, styrofoam, botol/kaca, kaleng (Dokumentasi pribadi)
Selain itu, saya juga sempat bekerja di pabrik tapi hanya untuk satu hari, dari jam 9 pagi hingga jam 5.30 sore. 

Kalau di Indonesia, gaji pekerja ditentukan oleh upah minimum regional (UMR) dan sistem dihitung per bulan, nah di Korea Selatan perhitungan upah didasarkan pada perhitungan minimum per jam. 

Upah minimum adalah 5580 won per jam. Jadi, meskipun saya hanya bekerja 1 hari di pabrik tetapi upah saya masih dibayar dan upah yang saya dapat untuk satu hari itu sebesar 80.000 won atau setara 1.000.000-an rupiah (upah semacam ini disebut sebagai untuk gaji yang dibayarkan dalam setiap bulan). 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pembuatan Paper 

Penulisan paper adalah salah satu jalan dapat survive di negeri 1000 drama. Melalui penulisan paper penulis akan memperoleh dana tambahan bila paper yang ditulisnya diterima oleh lembaga jurnal. Tentunya format paper itu harus mengikuti jurnal, yaitu Issue Rational/Rule Analysis/Application Conclusion (IRAC). 

Ketertarikan untuk menulis sebuah artikel telah ada sejak awal, akan tetapi memulainya sangatlah sulit. Selain tugas perkuliahan, tugas-tugas dari kursus bahasa Korea dan juga kerja sambilan melengkapi betapa sibuknya saya menjalani hari-hari tersebut. 

Semangat saya untuk menulis terdongkrak ketika mengetahui bahwa mba Yayuk sedang menjalani bimbingan dengan Prof. Jihyun untuk publikasi karya tulis ilmiah di Jurnal Youngsan University. Dan semangat itu semakin membara ketika kabar bahwa paper mba Yayuk akan segera di-publish. 

Akhirnya rasa tidak ingin kalah itu muncul dan bersegera mengatur strategi agar bagaimana caranya saya dapat mengatur waktu dan mengaplikasikan ide-ide itu dalam bentuk tulisan. 

Sekilas tentang mbak Yayuk, dia adalah salah satu mahasiswa dari Universitas Diponegoro yang mengikuti program double degree di Youngsan University.

Akhirnya paper pertama saya berhasil diterbitkan di Hanyang Jurnal of Law. Dengan terbitnya paper itu, saya mendapatkan uang penghargaan sebesar 600.000 won. Nilai yang lumayan untuk shopping.

Co-Researcher

Berkat usaha menyelesaikan paper dan kemudian dipublikasikan oleh Hanyang Journal of Law, Professor Park Jihyun kemudian mengajak saya untuk melakukan penelitian tentang kebijakan perubahan iklim di Indonesia untuk dipersembahkan kepada institusi pemerintahan di Korea. 

Dalam penelitian tersebut Professor Park Jihyun juga mengajak Awalia Maulina dan Wundri Ajisari untuk terlibat dalam proyek yang sama. 

Setelah melakukan beberapa kali diskusi dan kajian dan hasil dari itu dituangkan dalam bentuk proposal, akhirnya proposal proyek penelitian kami disetujui oleh Korea Legislation Research Institute (KLRI). Penendatanganan kontrak? YES!!! 

Cukup kaget juga melihat angka yang akan kami terima sebesar 4.000.000 won atau setara 51 juta rupiah untuk per Co-researcher. Saya jadi penasaran dengan nominal dana yang diperoleh oleh professor sebagai peneliti utama dalam proyek penelitian kami.  

4.000.000 won tersebut merupakan reward bagi para pembantu peneliti sebagai hasil kerja dalam penyusunan panelitian, bukan sebagai dana yang digunakan untuk mendanai penelitian. Jadi, kami tidak perlu membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan uang reward kami 😊.

Proyek penelitian kami berlangsung selama empat bulan yaitu dari bulan Maret hingga bulan Juli 2015. Kegiatan-kegiatan seperti pembuatan outline untuk setiap peraturan perundang-undangan terkait perubahan iklim, menaruh perhatian penuh pada berita terkini terkait perubahan iklim, mengembangkan opini, dan menganalisis setiap faktanya. 

Berikut hasil Penelitian untuk Korea Legislation Research Institute Indonesia's Climate Change Adaptation and Mitigation Policy. 

Korea Legislation Research Institute Indonesia's Climate Change Adaptation and Mitigation Policy (Sumber: book.interpark.com)
Korea Legislation Research Institute Indonesia's Climate Change Adaptation and Mitigation Policy (Sumber: book.interpark.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun