Antara 1 Juli dan 23 Juli 2024, saya diberi kesempatan luar biasa untuk menghadiri CISV Seminar Camp di Maule, Prancis. Sebanyak 34 peserta dan staf berkumpul dalam program unik selama tiga minggu ini dan menciptakan suasana penuh keragaman, dialog, serta pertukaran budaya karena semua orang di sana berasal dari berbagai belahan dunia. Apa yang awalnya terasa seperti melompat ke dalam ketidakpastian, perlahan-lahan berubah menjadi petualangan penuh pembelajaran, pengembangan diri, dan kenangan berharga. Kamp ini menghadirkan tantangan-tantangan yang belum pernah saya alami sebelumnya, membawa saya keluar dari zona nyaman, dan membentuk saya menjadi pribadi yang lebih percaya diri, berpikiran terbuka, dan mandiri.
CISV Seminar Camps dirancang khusus untuk memberdayakan kaum muda agar mereka dapat menjadi warga dunia yang aktif. Program ini mendukung nilai-nilai seperti kepemimpinan, pemahaman lintas budaya, empati, serta kerja sama dalam memecahkan masalah---semua hal yang penting di dunia yang saling terhubung saat ini. Tujuan pribadi saya mengikuti kamp ini adalah untuk memperluas wawasan dunia, mengasah kemampuan kepemimpinan, dan terhubung dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dalam menciptakan dampak sosial dan berkontribusi bagi masyarakat.
Pengalaman ini sangat intens namun juga memuaskan. Setiap hari diisi dengan diskusi terstruktur, permainan interaktif, dan debat yang menggugah pikiran, membuat kami menghadapi isu-isu nyata seperti keadilan sosial, keberlanjutan lingkungan, hak asasi manusia, dan ketidaksetaraan di dunia. Yang membuat sesi-sesi ini begitu kuat adalah beragamnya perspektif yang dibagikan para peserta. Saya belajar betapa banyak hal yang bisa didapat hanya dengan mendengarkan. Mendengar cerita tentang seseorang, budayanya, dan cara mereka memandang dunia mengajarkan saya untuk menjadi lebih empatik, menghormati, dan terbuka---semua hal yang dibutuhkan untuk percakapan global yang sesungguhnya.
Salah satu momen paling berkesan di kamp adalah saat kami diberi kesempatan untuk mengatur dan memimpin diskusi kami sendiri. Bukan hanya sebagai peserta, kami diajak untuk memimpin dan membentuk program dengan membahas isu-isu yang kami pedulikan. Bagi saya, ini adalah hal yang seru sekaligus menantang. Berdiri di depan orang-orang dari budaya berbeda dan dengan percaya diri menyampaikan opini membutuhkan keberanian, namun pengalaman ini membuat saya berkembang pesat. Saya juga belajar pentingnya mendengarkan secara aktif, membangun ide orang lain alih-alih hanya menunggu giliran bicara, serta mencari titik temu meskipun ada perbedaan pendapat. Keterampilan ini akan selalu saya bawa bahkan setelah kamp berakhir, dan akan terus membimbing saya di masa depan, terutama dalam peran kepemimpinan.
Kehidupan di kamp tidak hanya soal aktivitas yang teratur, tetapi juga belajar untuk mandiri dan bertanggung jawab. Tiga minggu di negara asing membuat saya harus mengurus hal-hal yang sebelumnya tidak pernah saya lakukan sepenuhnya di rumah. Makan, mencuci piring, dan menjaga kerapian area tempat tinggal bersama adalah tugas-tugas rutin yang menuntut kerja sama dan tanggung jawab. Meski terlihat sepele, hal-hal ini mengajarkan saya tentang kemandirian, kerja sama tim, dan rasa tanggung jawab.
Tantangan besar lain bagi saya adalah perjalanan ke Prancis sendirian. Ini adalah pertama kalinya saya bepergian tanpa ditemani siapa pun, dan saya harus mengatur jadwal, menghadapi bandara, serta beradaptasi dengan lingkungan yang benar-benar baru---sebuah ujian bagi kemampuan beradaptasi saya. Awalnya pengalaman ini terasa menakutkan, tetapi akhirnya memberikan saya rasa percaya diri dan ketangguhan yang besar. Saya belajar untuk percaya pada kemampuan sendiri, tetap tenang dalam ketidakpastian, dan menemukan jalan keluar dari situasi asing dengan cepat. Kebebasan ini menjadi salah satu hal yang paling memberdayakan dari pengalaman saya.
Selain perkembangan pribadi, hal lain yang membuat pengalaman ini tak terlupakan adalah persahabatan yang terjalin. Berinteraksi dengan orang-orang dari latar budaya dan sosial yang berbeda memberi saya kesempatan untuk membangun hubungan jangka panjang. Kami berbagi obrolan larut malam, tawa, dan momen saling terbuka. Persahabatan ini tidak berakhir di kamp saja, tetapi menjadi bagian dari jaringan global anak muda yang berkomitmen untuk membangun dunia yang lebih baik, adil, damai, dan berkelanjutan.
CISV Seminar Camp adalah salah satu pengalaman yang benar-benar bisa mengubah hidup remaja. Kamp ini tidak hanya mengajarkan kemandirian dan kesadaran diri, tetapi juga menanamkan rasa tanggung jawab terhadap dunia. Bagi para pemuda yang tertarik pada kepemimpinan, pertukaran budaya, dan dampak sosial, ini adalah kesempatan unik untuk mempraktikkan keterampilan hidup penting seperti kerja sama, komunikasi, adaptabilitas, dan pemecahan masalah dalam situasi nyata. Selain itu, kamp ini menantang kami untuk berpikir melampaui batas realitas lokal dan mengajarkan kami untuk melihat diri sebagai warga dunia.
Melihat ke belakang, CISV Seminar Camp di Maule, Prancis, adalah salah satu peristiwa paling berpengaruh dalam hidup saya. Kamp ini memperluas cara pandang saya tentang dunia, memperkuat kepribadian saya, dan mengajarkan keterampilan yang akan saya bawa ke semua proyek masa depan. Di atas segalanya, pengalaman ini memperkuat keyakinan saya pada kekuatan pemuda dalam menciptakan perubahan. Saya meninggalkan kamp ini tidak hanya dengan kenangan berharga dan teman seumur hidup, tetapi juga dengan tekad baru untuk berkontribusi lebih banyak demi masa depan yang lebih cerah dan inklusif. CISV Seminar Camp adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan oleh siapa pun yang ingin berkembang, menantang diri sendiri, dan benar-benar memahami arti menjadi warga dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI