Mohon tunggu...
Muhammad Arsyad Siregar
Muhammad Arsyad Siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - just info

LOGIC or JUSTIFICATION

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Multikulturalisme dalam Pendidikan dan Meredam Konflik Antar-Golongan

18 November 2021   23:21 Diperbarui: 18 November 2021   23:47 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumberfoto:istockfoto.com

Bangsa Indonesia dalam sejarah berdiri dan terbentuknya memiliki banyak keunikan, kenberagaman, dan hal berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Di sisi lain, era globalisasi membawa setiap bangsa tidak terkecuali bangsa Indonesia untuk terbuka menyerap informasi dari berbagai berbagai penjuru dunia. 

Keunikan dan keberagaman yang dimiliki indonesia tentunya akan menjadi warna tersendiri  bagi bangsa indonesia di masa yang akan datang. Indonesia yang notabene nya merupakan negara kepulauan yang dimana didalamnya terdapat beribu-ribu pulau serta banyaknya bahsaa dan ragam dialek yang berbeda dimana bahasa dan dialek ini pada umumnya mencerminkan kelompok etnik yang berbeda-beda. 

Maka dari itu, Bangsa Indonesia diharapkan mampu bersifat multikultural danpluralistik untuk dapat tetap menjaga kestabilan bangsa.  Dengan kata lain, tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia yang awalnya sudah berat kini semakin menjadi berat akibat adanya arus globalisasi.

Banyaknya konflik dan kasus Kekerasan dalam masyarakat Indonesia  pada dasarnya dipicu oleh ragam persoalan yang multidimensional dan dan kasus-kasus yang beragam seperti persoalan politik, ekonomi, suku, agama, dan ras. Pada hakikatnya  kekerasan dan konflik tersebut dapat terjadi karena adanya kepentingan dari kelompok yang satu mengganggu kenyamanan dari kelompok yang lain. Konflik kepentingan seperti ini tentunya akan selalu muncul dimanapun apabila manusia tetap bersikukuh memenuhi kebutuhannya sendiri dengan tidak memperhatikan kebutuhan manusia atau individu lainnya.  

Rendahnya pemahaman dan penghayatan serta minimnya penerapan seseorang terhadap hal yang mendasari kehidupan yang rukun seperti saling menghargai, toleransi,  demokratis dapat menyebabkan individu yang satu cenderung memaksakan diri bertindak sesuka hatinya dalam mengejar dan mewujudkan keinginannya. Akibatnya, muncul pergeseran dan benturan kepentingan, yang mengarah kepada pertikaian dan ketidakrukunan dalam kehidupan bersama.

Oleh karena itu, untuk meredam konflik kepentingan serta kekerasan dan kerusuhan yang  akan terjadinya sewaktu-waktu perlu adanya upaya dalam membumikan pemahaman dan ajaran multikulturalisme untuk dapat saling menghargai adanya perbedaan. Disini penulis mencoba sedikit memaparkan tentang pendidikan multikultural dan bagaimana hal tersebut dapat berdampak bagi suatu bangsa khususnya bangsa indonesia dalam menempa karakter generasinya.

Pertama,  Pendidikan Multikultural atau gejala Multikulturalisme menarik untuk dikaji dan didalami, karena walau perbedaan itu hal yang konkret, manusia harus tetap berhubungan antara satu sama lain, baik suka maupun tidak. pendidikan multikultural sendiri merupakan pendidikan yang memberikan fasilitas dan proses belajar mengajar untuk mengubah perspektif kultur tunggal dan diskriminatif menjadi perspektif multikulturalis yang menghargai keragaman dan perbedaan. Keinginan untuk menyelenggarakan pendidikan multikultural biasanya muncul dalam masyarakat majemuk yang menyadari pentingnya persatuan dalam keberagaman. 

Menurut Lie (2006) pendidikan multikultural di Indonesia akan dihadapkan kepada tiga tantangan mendasar dalam pengimplementasiannya. Pertama, fenomena homogenisasi yang terjadi di dunia pendidikan akibat tarik ulur antara keunggulan dan keterjangkauan. Tantangan, kedua dalam pendidikan multikultural adalah kurikulum yang telah lama dibuat. Sedangkan tantangan terakhir dan terpenting adalah guru atau tenaga pendidik. 

Kelayakan dan kompetensi guru di Indonesia dapat dikatakan masih di bawah standar apalagi untuk mengelola pembelajaran multikulturalisme. Pendidikan berbasis multikultural sendiri merupakan proses transmisi nilai, pengetahuan, sikap dan perilaku yang diarahkan kepada individu atau kelompok dalam suatu masyarakat, agar tetap menghormati keragaman kultural yang bersumber dari perbedaan etnik, agama, budaya, dan wilayah.

Kedua, Peran Pendidikan Multikultural Dalam Membangun Budaya Dan Karakter Bangsa, Pendidikan multikultural adalah strategi pendidikan yang diaplikasikan pada semua jenis mata pelajaran dengan cara menggunakan perbedaan-perbedaan kultural seperti perbedaan etnis, agama, bahasa, gender, sosial, ras, kemampuan, dan umur agar proses belajar menjadi efektif dan mudah dipahami oleh peserta didik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun