Sosiologi menekankan interaksi, perilaku, dan makna sosial.
Demografi menekankan data, struktur, dan tren populasi.
Keduanya memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang bagaimana perubahan sosial dan demografis saling memengaruhi.
Sebagai contoh, studi tentang perilaku reproduksi tidak dapat dijelaskan hanya dari sisi demografi (angka kelahiran dan tingkat kesuburan), tetapi juga membutuhkan analisis sosiologis mengenai nilai keluarga, peran gender, serta tekanan sosial dan ekonomi yang memengaruhi keputusan untuk memiliki anak.
Begitu pula dengan migrasi, yang dari sisi demografi dapat diukur melalui data perpindahan penduduk, tetapi dari sisi sosiologi harus dipahami melalui motivasi sosial, jaringan sosial, dan dampak budaya yang timbul akibat perpindahan tersebut.
Contoh pertama, keterkaitan antara aspek sosiologis dan demografis dalam perilaku reproduksi dapat dibaca dalam jurnal "Transformasi Sosial dan Perilaku Reproduksi Remaja" karya Ida Ayu Alit Laksmiwati (Universitas Udayana). Jurnal ini membahas pengaruh perubahan sosial dan budaya terhadap nilai keluarga serta norma masyarakat yang membentuk perilaku reproduksi remaja.
Contoh kedua, kajian tentang migrasi dapat ditemukan dalam jurnal "Analisis Modal Sosial dalam Keputusan Migrasi Internal Penduduk Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo" karya Ahmad Munandar dan rekan-rekan (Universitas Jember). Penelitian ini menyoroti bahwa keputusan migrasi tidak hanya ditentukan oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh motivasi sosial, jaringan sosial, dan norma budaya masyarakat.
Dalam era modern, banyak penelitian sosial yang menggabungkan perspektif sosiologi dan demografi. Misalnya:
Studi tentang bonus demografi, yang tidak hanya menghitung jumlah penduduk usia produktif, tetapi juga mengkaji bagaimana pendidikan, nilai kerja, dan kesempatan sosial memengaruhi produktivitas masyarakat.
Penelitian mengenai urbanisasi, yang menggabungkan data migrasi dengan analisis sosiologis tentang kehidupan di kota besar, ketimpangan sosial, dan perubahan gaya hidup.
Analisis perubahan struktur keluarga, yang melihat bagaimana pergeseran nilai-nilai budaya, ekonomi, dan gender memengaruhi angka pernikahan, perceraian, serta kelahiran.