Mohon tunggu...
zeira aulia kh
zeira aulia kh Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswi Telkom University

I am a student who really enjoys political issues in Indonesia, studying and observing the movements of cases that occur in my country, so I always want to be the next leader in the future, upholding justice, prosperity, and returning Indonesian politics back to its original meaning. In fact, it's not about making politics a weapon for evil groups

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Buruk Plastik Sekali Pakai: Ancaman Terselubung di Balik Kenyamanan

16 Mei 2024   10:20 Diperbarui: 16 Mei 2024   10:47 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Plastik sekali pakai, seperti kantong kresek tipis, sedotan yang tak tergantikan di minuman dingin, dan wadah makanan yang seolah tak terpisahkan dari pesan antar, menawarkan kepraktisan dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun, kemudahan yang diberikan material ini dibayangi oleh konsekuensi yang mahal bagi lingkungan dan kesehatan kita.

Jejak lingkungan plastik sekali pakai terbentang jauh sebelum Anda menentengnya pulang. Proses produksinya melahap energi dalam jumlah besar dan bergantung pada bahan bakar fosil, yang tak ayal berkontribusi pada polusi udara dan pemanasan global.  

Ironisnya, masa pakai plastik ini singkat,  hanya  beberapa menit  untuk membawa barang belanjaan atau menyesap minuman.  Namun, jejaknya di bumi bisa bertahan ratusan, bahkan  ribuan tahun.  Bayangkan tumpukan sampah plastik yang  mencemari  lautan,  sungai,  dan  tanah  selama berabad-abad.  Hewan  liar  terancam  terjerat  atau  menelan  plastik tersebut, berujung pada kematian atau terganggunya sistem reproduksi.

Selain sampah berskala besar, plastik juga terurai menjadi  mikroplastik,  partikel plastik berukuran sangat kecil.  Mikroplastik mencemari  rantai makanan  karena termakan oleh hewan laut.  Akibatnya,  mikroplastik  bisa  berada di  piring  makan  kita  melalui  hidangan  seafood.  Penelitian  menunjukkan  bahwa mikroplastik berpotensi mengganggu kesehatan manusia.

Untuk menanggulangi permasalahan plastik sekali pakai, dibutuhkan perubahan perilaku dan kebijakan yang lebih tegas.  Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa kita lakukan:


Membawa tas belanja sendiri: Ganti kantong kresek dengan tas belanja yang kuat dan bisa digunakan berulang kali.  Saat ini, banyak pilihan tas belanja lipat yang modis dan mudah dibawa ke mana pun.

Tolak penggunaan sedotan: Minum langsung dari gelas atau bawa sedotan logam yang bisa dipakai berulang kali.  Beberapa restoran cepat saji juga sudah mulai menawarkan opsi tanpa sedotan.

Gunakan wadah makan dan minum sendiri: Saat memesan makanan atau minuman take-away, bawalah wadah milik sendiri.  Ini mengurangi penggunaan wadah plastik sekali pakai yang biasanya langsung dibuang.

 Pilah dan daur ulang sampah plastik:  Mengelola sampah dengan baik merupakan tindakan preventif penting.  Pisahkan sampah plastik dari sampah organik dan pastikan  Anda  membuangnya  pada  tempat  khusus  sesuai  petunjuk  daur ulang.


Selain tindakan individual, kebijakan pemerintah juga memegang peranan penting.  Penerapan  pajak  kantong plastik  dan  larangan  terhadap  plastik  sekali  pakai  dapat  mendorong  masyarakat  untuk  beralih  ke  alternatif  yang  lebih  ramah  lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun