Mohon tunggu...
Zea
Zea Mohon Tunggu... Mahasiswa Semester 6 Teknik Arsitektur Universitas Hasanuddin

HI! Saya membuat akun ini untuk keperluan KKN. Semoga kedepannya rajin menulis disini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKNT UH Dorong Warga Desa Tonasa Produksi POC dari Limbah Rumah Tangga dan Feses Ternak Sapi

3 Agustus 2025   18:34 Diperbarui: 3 Agustus 2025   21:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Produk POC dari Feses Sapi dalam kemasan 1 Liter

Takalar, 31 Juli 2025 -- Novan Kristiadi, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasanuddin Gelombang 114 yang ditempatkan di Desa Tonasa, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, menginisiasi program bertajuk "Pembuatan POC dari Limbah Rumah Tangga dan Feses Sapi", sebagai upaya memanfaatkan limbah rumah tangga dan kotoran ternak menjadi pupuk organik cair (POC) yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Program ini dilaksanakan pada Kamis (31/7) dan mendapatkan sambutan hangat dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari aparat desa, Babinsa, PPL, tokoh agama, hingga warga yang hadir untuk mengikuti sosialisasi dan demonstrasi secara langsung.

 

Kegiatan ini dilandasi oleh masih tingginya ketergantungan petani terhadap pupuk kimia, serta minimnya pemanfaatan limbah lokal yang sebenarnya berpotensi besar untuk diolah menjadi pupuk organik. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa memperkenalkan metode sederhana membuat POC dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar rumah, seperti sisa sayuran, feses sapi, air, EM4, dan gula pasir.

 "Dengan proses fermentasi yang tepat, bahan-bahan ini bisa menghasilkan pupuk yang tidak hanya menyuburkan tanah, tapi juga aman bagi lingkungan," ujar Novan di hadapan peserta.

Proses Fermentasi selama 7 - 21 hari
Proses Fermentasi selama 7 - 21 hari

Warga diberikan kesempatan untuk melihat langsung proses pencampuran bahan, serta proses fermentasi yang dilakukan di wadah tertutup. Selain itu, mahasiswa juga menampilkan contoh kemasan pupuk organik cair hasil rancangan pribadi sebagai inspirasi bagi warga untuk mengembangkan produk lokal dengan tampilan menarik.

 Dalam sesi diskusi, beberapa warga menyampaikan ketertarikannya untuk mencoba produksi mandiri setelah melihat kesederhanaan proses pembuatan. Imam Dusun dan Babinsa bahkan menyampaikan keinginan untuk membawa pulang sampel pupuk sebagai referensi. 

"Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat, karena membuka wawasan masyarakat soal alternatif pertanian yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis," tutur salah satu penyuluh pertanian yang hadir.

Hasil Produk POC dari Feses Sapi dalam kemasan 1 Liter
Hasil Produk POC dari Feses Sapi dalam kemasan 1 Liter

 Sebagai bentuk tindak lanjut, mahasiswa membagikan panduan pembuatan POC dan file desain label kemasan yang dapat diakses warga melalui platform digital, guna memudahkan proses replikasi di tingkat rumah tangga. 

Melalui kegiatan ini, diharapkan warga Desa Tonasa dapat mulai memproduksi pupuk organik secara mandiri dan berkelanjutan, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap produk pupuk kimia yang harganya semakin mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun