Mohon tunggu...
zazkia dewi nur
zazkia dewi nur Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya suka kulineran dan Tertarik sama hal-hal tentang Keuangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kedisiplinan Sebagai Kunci Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa

17 Oktober 2025   07:15 Diperbarui: 17 Oktober 2025   07:15 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh Zazkia dan Raisya

Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun kehidupan manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan, seseorang dapat mengembangkan potensi diri, memperluas wawasan, serta membentuk karakter yang baik. Namun, keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual semata. Ada faktor penting lain yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar, yaitu disiplin. Disiplin belajar merupakan salah satu kunci yang menentukan apakah seseorang mampu mencapai prestasi belajar yang tinggi atau justru sebaliknya.

Dalam dunia pendidikan, disiplin sering diartikan sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan dan tata tertib yang berlaku. Namun makna disiplin sebenarnya jauh lebih dalam. Disiplin bukan hanya ketaatan terhadap peraturan sekolah, tetapi juga kesadaran diri untuk bertanggung jawab atas kewajiban belajar. Menurut Tulus Tu'u (2004), disiplin adalah sikap mengikuti dan menaati peraturan serta nilai-nilai yang berlaku dengan kesadaran bahwa hal tersebut bermanfaat bagi dirinya sendiri. Artinya, disiplin bukan karena takut hukuman, melainkan karena dorongan dari dalam diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Sayangnya, di tengah perkembangan zaman yang semakin serba cepat dan penuh distraksi, banyak siswa yang mulai kehilangan semangat kedisiplinan. Tidak sedikit yang datang terlambat ke sekolah, tidak mengerjakan tugas, atau bahkan menyepelekan waktu belajar dengan alasan "nanti saja". Kebiasaan seperti ini, jika dibiarkan, dapat berdampak negatif terhadap prestasi belajar. Hasil belajar yang menurun, nilai yang tidak memuaskan, hingga menurunnya motivasi adalah tanda-tanda kurangnya disiplin belajar di kalangan siswa.

Sebaliknya, siswa yang memiliki disiplin tinggi biasanya menunjukkan perilaku belajar yang teratur dan bertanggung jawab. Mereka mampu mengatur waktu dengan baik, tidak menunda pekerjaan, serta berusaha memahami materi pelajaran secara sungguh-sungguh. Kebiasaan seperti ini lambat laun menjadi karakter yang membentuk kepribadian positif. Seorang siswa yang disiplin tidak hanya berprestasi dalam akademik, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang konsisten dan memiliki etos kerja tinggi.

Disiplin belajar memiliki peranan yang sangat besar terhadap keberhasilan siswa. Siswa yang terbiasa disiplin akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan tuntutan sekolah dan mampu menghadapi berbagai tantangan dalam proses pembelajaran. Disiplin membuat seseorang memiliki arah dan tujuan yang jelas. Ia tahu kapan harus belajar, kapan harus beristirahat, dan kapan harus bersosialisasi. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh berbagai ahli pendidikan, ada hubungan positif antara tingkat disiplin belajar dengan prestasi akademik. Siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan tinggi cenderung mendapatkan nilai yang lebih baik dibandingkan mereka yang sering melanggar aturan sekolah. Hal ini disebabkan karena disiplin menciptakan keteraturan dan fokus dalam belajar, sehingga siswa mampu menyerap materi pelajaran dengan lebih efektif.

Selain itu, disiplin juga berperan dalam membentuk tanggung jawab pribadi. Seseorang yang disiplin belajar akan terbiasa menyelesaikan tugas tanpa harus diingatkan oleh guru atau orang tua. Ia sadar bahwa keberhasilan tidak datang dengan sendirinya, tetapi melalui proses panjang yang membutuhkan kerja keras dan ketekunan. Sikap inilah yang kemudian mendorong siswa untuk terus memperbaiki diri dan berprestasi. Dalam jangka panjang, disiplin menjadi bekal penting yang membentuk karakter tangguh dan siap menghadapi kehidupan yang lebih kompleks.

Sekolah memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk dan menanamkan nilai-nilai kedisiplinan kepada siswa. Disiplin tidak akan tumbuh dengan sendirinya tanpa adanya pembiasaan dan keteladanan dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, pihak sekolah perlu menciptakan suasana yang mendukung terbentuknya budaya disiplin. Beberapa langkah yang dapat dilakukan sekolah antara lain menjadikan disiplin sebagai prioritas dalam program pendidikan, memulai dari hal-hal kecil seperti berpakaian rapi dan hadir tepat waktu, serta melibatkan guru, orang tua, dan siswa dalam pelaksanaan tata tertib. Aturan juga harus ditegakkan secara konsisten dan konsekuen agar siswa memahami bahwa kedisiplinan bukan pilihan, melainkan kewajiban.

Guru berperan sebagai teladan utama di dalam kelas. Sikap guru yang tepat waktu, bertanggung jawab, dan berperilaku sopan menjadi contoh nyata bagi siswa. Seperti pepatah yang mengatakan bahwa perbuatan lebih berpengaruh daripada perkataan. Guru yang disiplin akan memotivasi siswanya untuk meniru hal yang sama. Begitu pula orang tua, yang sebaiknya menanamkan kebiasaan disiplin di rumah melalui contoh kecil seperti membiasakan anak tidur dan bangun tepat waktu, mengatur jadwal belajar, serta menghargai waktu.

Lingkungan belajar yang kondusif juga berperan penting dalam mendukung disiplin belajar. Sekolah yang memiliki suasana tertib dan nyaman akan mendorong siswa untuk lebih fokus dalam belajar. Sebaliknya, jika lingkungan sekolah kacau, sering terjadi pelanggaran aturan, atau kurangnya pengawasan, maka semangat belajar siswa pun akan menurun. Lingkungan yang baik menciptakan rasa aman dan nyaman, di mana siswa bisa mengekspresikan diri secara positif, berdiskusi dengan tenang, dan berani mengemukakan pendapat. Disiplin bukan berarti kaku, tetapi menciptakan keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab. Ketika siswa sudah memahami batasan dan aturan yang berlaku, mereka akan belajar menghargai waktu, guru, dan sesama teman.

Disiplin belajar terbukti memberikan banyak dampak positif terhadap prestasi siswa. Siswa yang disiplin lebih siap menerima pelajaran, mampu mengelola stres saat ujian, dan tidak mudah menyerah menghadapi kesulitan. Mereka juga memiliki pola belajar yang lebih efektif karena terbiasa mengikuti jadwal dan target belajar yang jelas. Selain aspek akademik, disiplin juga menumbuhkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerja keras. Siswa yang mencontek saat ujian, misalnya, adalah contoh kurangnya disiplin diri. Sebaliknya, siswa yang memilih belajar dengan jujur menunjukkan karakter yang kuat dan berintegritas. Nilai-nilai inilah yang sesungguhnya menjadi tujuan utama pendidikan, bukan sekadar memperoleh nilai tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun