Dusun Rowoganjar, 8 Februari 2025-- Setelah lima tahun vakum akibat pandemi Covid-19, Dusun Rowoganjar, Rowoboni kembali menggelar Haflah Akhirussanah Madrasah Diniyah Salafiyah Al-Huda sekaligus perayaan Isra' Mi'raj dengan penuh khidmat. Acara ini berlangsung di pelataran Madrasah Diniyah Salafiyah Al-Huda dan terbagi dalam dua sesi, yakni sore dan malam hari.Â
Pada sesi sore, para murid dari berbagai tingkat kelas menampilkan hafalan nadhoman, serta dilaksanakan penerimaan rapor oleh wali murid yang diserahkan langsung oleh para ustadz pengampu. Kemudian, pada malam hari, acara puncak Haflah digelar dengan berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari tilawah Al-Qur'an, sambutan dari para tokoh, hingga mauidzoh hasanah oleh Ki Subo Manggolo (Gus Wik) dari Tlatah Kendal, Jawa Tengah.Â
Acara malam dimulai setelah Isya, dengan kehadiran berbagai elemen masyarakat, seperti murid Madin Salafiyah Al-Huda, wali murid, aparat dusun, tokoh masyarakat, remaja Dusun Rowoganjar yang tergabung dalam Ikatan Remaja Rowoganjar (IKRAR) sebagai panitia, serta mahasiswa KKN MIT ke-19 UIN Walisongo posko 13 yg ikut membantu mengajar di madin. Sebelum memasuki sesi formal, acara dimeriahkan dengan penampilan Sholawat Musik Modern Wisanggeni dari Salatiga.Â
Dalam sambutannya, Mudir Madin, Ustadz Musta'in Billah, mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya Haflah kembali setelah lima tahun vakum. Beliau menyampaikan bahwa tahun depan, acara Haflah akan dibuat lebih meriah dengan menghadirkan kembali pawai ta'aruf dan acara akbar. Ia juga berpesan kepada para santri agar bersungguh-sungguh dalam belajar, serta kepada para ustadz agar tetap istiqomah dalam mendidik generasi Islam. Â
Pada sesi mauidzoh hasanah, Ki Subo Manggolo menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya mendidik anak dalam lingkungan yang baik, terutama di lembaga pendidikan keagamaan seperti Madin Salafiyah Al-Huda. Beliau mengingatkan bahwa anak yang lahir dalam keadaan fitrah harus dibimbing dengan ilmu agama agar menjadi generasi yang saleh.Â
"Anak ngerti bekti marang wong tuo mergo ngerti babagan agama," ujarnya. Ia juga menekankan keseimbangan semangat antara murid, guru, dan orang tua agar proses pembelajaran berjalan optimal.Â
Meskipun acara tahun ini masih dalam tahap pemulihan setelah pandemi, antusiasme masyarakat terlihat tinggi. Diharapkan pada tahun-tahun mendatang, Haflah Akhirussanah dapat kembali berlangsung lebih meriah dengan berbagai kegiatan tradisional yang pernah menjadi ciri khasnya, seperti arak-arakan keliling desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI