Ah, dasar lelaki," Istriku memotong, "Sambal yang kemarin ibu bikin, sama resep dan takarannya dengan sambal yang hari ini bapak nikmati. Bedanya, kondisi bapak dan pendamping sambalnya,"
"Maksud ibu?" Aku tak mengerti.
"Kemarin, setelah seharian menyetir mobil, perut bapak terasa lapar. Ketika mau makan, ibu siapin sambal dan ikan mas bakar. Sekarang, bapak baru selesai ngopi. Perut masih terisi. Dan, ketika makan, bukan ikan mas bakar yang bapak cocolkan ke sambal, tapi rebusan daun pepaya muda. Ya, beda, Pak. Jangan bandingkan ikan mas bakar dengan daun pepaya. Teman sambal yang salah, kok sambalnya yang disalahin? Tanyalah ke ikan mas bakar, mengapa hari ini ia tidak mau menjadi teman sambal."
Jadi, jangan sepelekan sambal, tapi kenali 'teman-teman' sambal yang menemaninya.