Mohon tunggu...
Zaura Sudiptha Kinanty
Zaura Sudiptha Kinanty Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswi Kesehatan Masyarakat di perguruan tinggi negeri, dengan minat pada isu kesehatan preventif dan pemberdayaan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa PKL SKM Penggerak UNNES Lakukan Audiensi Hasil Pemetaan Unmet Need dan TFR 2024 dengan BKKBN Jawa Tengah

18 Oktober 2025   16:49 Diperbarui: 18 Oktober 2025   16:49 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemaparan dan Pemberian Infografis Pemetaan Unmet Need dan TFR di Jawa Tengah Tahun 2024 kepada Tim Kerja Kependudukan BKKBN Jawa Tengah

Semarang, 17 Oktober 2025 --- Mahasiswa PKL SKM Penggerak Tahun 2025, yaitu Zaura Sudiptha Kinanty melakukan audiensi kepada Bapak Heri Kusyanto, S.Kom., M.Sc., selaku Ketua Tim Kerja Kependudukan beserta staf di Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan pelaksanaan PKL yang berfokus pada penyampaian hasil produk luaran individu berupa Infografis Pemetaan Unmet Need dan Total Fertility Rate (TFR) di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024.

Audiensi ini bertujuan untuk memaparkan hasil analisis sekaligus memperoleh masukan dari pihak instansi terhadap hasil pemetaan yang telah disusun. Melalui pemetaan tersebut, dilakukan identifikasi terhadap daerah-daerah kabupaten/kota di Jawa Tengah yang memiliki tingkat Unmet Need tinggi namun TFR rendah, sehingga dapat ditetapkan sebagai daerah prioritas dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB). Analisis ini diharapkan dapat membantu BKKBN dalam menentukan arah kebijakan dan strategi program yang lebih tepat sasaran.

Rangkaian kegiatan diawali dengan sesi pembukaan yang disampaikan secara singkat oleh mahasiswa, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan latar belakang dibuatnya produk infografis. Dalam penjelasan tersebut, disampaikan pentingnya pendekatan berbasis data dalam mendukung perencanaan program kependudukan, khususnya dalam isu pengendalian pertumbuhan penduduk dan peningkatan kesejahteraan keluarga. 

Tahapan berikutnya yaitu penjelasan mengenai pembacaan legenda pada peta serta interpretasi hasil visualisasi data. Melalui infografis tersebut, ditunjukkan peta persebaran wilayah di Jawa Tengah berdasarkan kombinasi antara tingkat Unmet Need dan TFR. Hasil pemetaan menunjukkan adanya beberapa daerah yang memiliki Unmet Need relatif tinggi namun disertai TFR rendah, yang menandakan adanya potensi kesenjangan antara kebutuhan dan akses terhadap layanan KB. Daerah-daerah ini kemudian diusulkan sebagai wilayah prioritas untuk dilakukan penguatan intervensi program.

Selain menampilkan hasil analisis spasial, audiensi juga memuat sesi diskusi yang berfokus pada rekomendasi rencana aksi lanjutan. Beberapa poin yang diangkat antara lain pentingnya penguatan layanan dan kebijakan KB. Pemerataan akses dan kualitas layanan pun perlu diperhatikan lebih mendalam. Serta, perlunya kolaborasi lintas sektor dalam menurunkan angka Unmet Need dan menjaga kestabilan angka kelahiran yang signifikan. 

Melalui pelaksanaan audiensi ini, diharapkan produk luaran PKL tidak hanya menjadi hasil akademik semata, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah dan manfaat yang berarti bagi institusi dalam upaya perencanaan program berbasis data. Harapannya, angka Unmet Need di Provinsi Jawa Tengah dapat terus menurun, sementara TFR tetap berada pada tingkat yang ideal sehingga kesejahteraan keluarga di wilayah Jawa Tengah dapat meningkat secara berkelanjutan. Dengan demikian, hasil pemetaan ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan program kependudukan dan keluarga berencana ke depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun