Mohon tunggu...
Zauluddin Mufashal
Zauluddin Mufashal Mohon Tunggu... Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga

Mahasiswa tahun pertama Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Membaca Tantangan Literasi di Indonesia, Menengok Upaya Kabupaten Sidoarjo

24 September 2025   07:00 Diperbarui: 24 September 2025   06:38 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar hanya ilustrasi)

Literasi adalah kunci untuk membuka wawasan, meningkatkan kualitas hidup, dan memperkuat daya saing bangsa. Sayangnya, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal ini. Bukan hanya di tingkat nasional, isu literasi juga menjadi pekerjaan rumah penting bagi daerah, termasuk Kabupaten Sidoarjo.

Potret Literasi Nasional
 Hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2022, yang dirilis pada tahun 2023 oleh Organization for Economic Co-Operation andDevelopment (OECD) memberikan gambaran cukup memprihatinkan. Indonesia hanya meraih skor 359 poin untuk literasi membaca, jauh di bawah rata-rata dunia yang mencapai 469 poin [1].

 Beberapa faktor penyebabnya antara lain masih rendahnya minat baca, terbatasnya akses sumber bacaan di daerah, hingga tantangan baru berupa literasi digital. Di tengah banjir informasi, masyarakat sering kali kesulitan membedakan antara fakta dan hoaks [2].

Sidoarjo: Tantangan dan Harapan
 Gambaran nasional itu tercermin pula di Sidoarjo. Meski dikenal sebagai daerah yang maju, fasilitas literasi masih terbatas. Hingga 2024, tercatat hanya ada satu perpustakaan umum dengan akreditasi A di kabupaten ini [3].

 Namun, bukan berarti tak ada upaya. Komunitas pegiat literasi di Sidoarjo justru menjadi motor penggerak dengan mengadakan berbagai pelatihan dan program pendampingan, bekerja sama dengan sekolah dan perguruan tinggi [4]. Di dunia pendidikan, beberapa sekolah masih menghadapi rendahnya minat baca siswa dan keterbatasan guru dalam memanfaatkan teknologi digital. Meski begitu, ada contoh baik seperti MAN Sidoarjo yang aktif menanamkan budaya membaca dan menulis [5]. Dukungan akademisi, seperti dosen Universitas Kristen Petra yang mendampingi Yayasan Cinta Baca Sidoarjo, juga memberi warna tersendiri [6].

Program Konkret
 Pemerintah Kabupaten Sidoarjo tak tinggal diam. Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) rutin menyambangi sekolah-sekolah untuk memperluas akses bacaan [7]. Selain itu, sejak 2020 Sidoarjo menjalankan Gerakan Literasi Desa dengan sepuluh desa percontohan yang menjadi titik awal tumbuhnya budaya baca di masyarakat [8].

 Pada 2023, Festival Literasi Sidoarjo digelar sebagai ruang berkumpulnya siswa, guru, komunitas, dan masyarakat. Acara ini tak hanya membahas literasi membaca, tetapi juga literasi digital dan kreativitas anak muda [9].

Menutup Buku, Membuka Harapan
 Dari kondisi ini terlihat bahwa tantangan literasi di Indonesia, khususnya di Sidoarjo, masih besar. Namun, langkah-langkah yang telah dilakukan menunjukkan adanya harapan. Jika pemerintah, sekolah, komunitas, dan perguruan tinggi terus bergandengan tangan, budaya literasi bisa tumbuh lebih kuat.
 Mungkin benar, perjalanan membangun bangsa literat tidaklah instan. Tetapi setiap halaman yang dibuka, setiap buku yang dibaca, dan setiap ruang belajar yang tercipta, adalah investasi untuk masa depan yang lebih cerdas.

Referensi
 1. https://lestari.kompas.com/read/2023/12/09/130000486/pisa-2022--literasi-membaca-indonesia-catatkan-skor-terendah-sejak-2000?utm_source=Various&utm_medium=Referral&utm_campaign=Top_Mobile

 2. https://lib.ub.ac.id/featured/mengatasi-permasalahan-literasi-di-daerah-terpencil-melalui-perpustakaan-keliling/#:~:text=Permasalahan%20literasi%20di%20Indonesia%2C%20terutama%20di%20daerah,kurangnya%20akses%20terhadap%20sumber%2Dsumber%20pengetahuan%20yang%20berkualitas

 3. https://jatim.bps.go.id/id/statistics-table/3/Um1wWk1FMTNWakJHY20xUldYbzBkRzVLZG1KSlFUMDkjMyMzNTAw/-jumlah-perpustakaan-terakreditasi-menurut-kabupaten-kota--jenis-perpustakaan--dan-predikat-akreditasi-di-provinsi-jawa-timur.html?year=2024

 4. https://library.umsida.ac.id/kolaborasi-edukatif-umsida-dan-sd-muhammadiyah-1-sidoarjo-bangun-akses-baca-yang-lebih-baik/

 5. https://www.mansidoarjo.sch.id/?page_id=7139

6. https://library.petra.ac.id/id/2024/03/16/community-service-yayasan-cinta-baca-sidoarjo/#:~:text=Pengabdian%20Masyarakat:%20Yayasan%20Cinta%20Baca%20Sidoarjo,-16%20Maret%202024&text=Dipimpin%20oleh%20Bapak%20Gunawan%20Tanuwidjaja,mengubah%20kehidupan%20dan%20memperkuat%20masyarakat.

 7. https://www.detik.com/edu/foto/d-8033260/perpustakaan-keliling-di-sidoarjo-dorong-minat-baca-anak

 8. https://journal3.um.ac.id/index.php/fis/article/view/3446

 9. https://www.youtube.com/live/TXlOATUiqgY?si=94kKWvB3iFsBTQ3w


Penulis: Zauluddin Mufashal, Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun