Film ini menjawab dengan lembut bahwa kadang cinta tak harus memiliki wujud "bersama selamanya." Kadang, cinta sejati adalah membiarkan seseorang pergi, meski hati kita belum siap kehilangan. Inilah yang membuat film ini begitu menyentuh dan membekas.
Film ini cocok ditonton bagi Anda yang:
- Sedang atau pernah mengalami hubungan yang berakhir tanpa drama besar, hanya karena "sudah tak bisa lagi."
- Menyukai film dengan pacing lambat namun penuh makna.
- Menghargai karya sinematik dengan nilai estetika tinggi---baik dari segi visual maupun musik.
Namun, bagi penonton yang menyukai konflik besar, klimaks dramatis, atau ending bahagia, mungkin film ini terasa terlalu tenang atau menyedihkan. Tapi justru di situlah kekuatan film ini: ia jujur pada kenyataan bahwa tidak semua kisah cinta harus berakhir bahagia.
Tak Ingin Usai Sampai di Sini bukanlah film yang menggelegar atau penuh kejutan. Ia hadir dengan tenang, mengajak kita merenung dan berdamai dengan luka. Film ini adalah surat cinta untuk semua yang pernah mencoba, gagal, dan belajar melepaskan. Meski terasa perih, kisahnya membekas dan layak dikenang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI