Mohon tunggu...
Zatil Mutie
Zatil Mutie Mohon Tunggu... Guru - Penulis Seorang guru dari Cianjur Selatan

Mencintai dunia literasi, berusaha untuk selalu menebar kebaikan melalui goresan pena.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengintip 5 Kunci Sukses Mewujudkan Keluarga yang Harmonis

5 Februari 2021   07:00 Diperbarui: 5 Februari 2021   07:16 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/ichasoebandono

Keluarga bahagia atau harmonis adalah idaman semua orang. Karena, dari situlah lahir ketentraman dan kasih sayang alias mawaddah warohmah. Seringkali kita mendengar doa itu ketika ada pasangan pengantin baru saja melakukan ijab kabul.

Keluarga harmonis secara harfiah bermakna suatu keluarga yang anggotanya memiliki penghayatan perasaan yang mencerminkan kondisi psikologis positif dan konstruktif.

Antara keharmonisan dan kebahagiaan selalu terkait erat. Keluarga yang harmonis berlimpah cinta dan kasih sayang. Cinta yang tulus sebagai landasan utama mewujudkan keluarga yang melahirkan kehangatan emosional, memelihara diri dan kehormatan.

Banyak di antara kita yang kadang cemburu alias iri melihat keharmonisan sebuah keluarga. Sedangkan misal keluarga kita sendiri selalu huru-hara, bertengkar tiada henti, seakan neraka dunia tersaji sehari-hari. Jangan hanya iri. Kita bisa mewujudkan keharmonisan itu step by step.

Bagaimana caranya?
Yuk, kita simak ulasan berikut!

Mewujudkan Keluarga Harmonis

1. Landasan Ketauhidan Keluarga

Dokpri
Dokpri
Fondasi  utama dalam keluarga adalah agama. Bagaimana keluarga bisa diwujudkan dengan kualitas keimanan dan ketakwaan dari para anggotanya. Jangan lupa untuk selalu beribadah dan berdoa, mensyukuri rizki dan keadaan yang kita terima. Jangan memandang ke atas karena itu hanya akan membuat kita bergejolak. 

Sekecil apapun rahmat-Nya. Jika kita bersyukur maka segalanya akan terasa cukup. Gembleng anak-anak dengan kebiasaan beribadah yang baik sejak dini. Niscaya akan kokoh keimanan mereka hingga tua kelak.

2. Penyesuaian Diri Dalam Pernikahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun