Membuat kelestarian hewan liar menjadi terancam termasuk satwa-satwa liar seperti Orang Utan, Harimau Sumatera, dan Gajah Sumatera yang risikonya mereka bisa masuk ke pemukiman penduduk karena habitatnya dihutan dihabisi. Â
Rumah Satwa Dirampas
Proyek-proyek pemerintah yang didorong oleh kepentingan oligarki seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan dan fragmentasi habitat yang parah, berdampak langsung pada keberlangsungan hidup berbagai jenis hewan.Â
Terutama hewan-hewan endemik yang terancam punah, mulai dari Orang Utan yang sangat rentan terhadap deforestasi dan alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit atau pertambangan.Â
Habitat mereka yang luas terus menyusut, membuat mereka terisolasi, kesulitan mencari makan, dan rentan bisa saja terjadi konflik dengan manusia.Â
Penampakan Orang Utan yang kebingungan di area tambang batu bara menunjukkan betapa terdesaknya mereka, selain itu pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan perkebunan sawit memutus jalur migrasi Gajah dan menghancurkan habitat mereka.Â
Akibatnya populasi Gajah semakin terfragmentasi dan risiko konflik dengan manusia meningkat, sama halnya dengan Harimau Sumatera yang kehilangan habitatnya karena deforestasi.Â
VOA Indonesia pada 16 Februari 2025 melaporkan, adanya Orang Utan yang terlihat kebingungan dan berjalan-jalan di sekitar tambang batu bara Kalimantan.Â
Bahkan beberapa dari hanya berjarak beberapa meter dari traktor-traktor pengeruk tambang, tentunya hal ini adalah bagi masa depan spesies Orang Utan.Â
Foto-foto tersebut diambil oleh warga lokal dan sudah diverifikasi oleh AFP (kantor berita internasional) bahwa itu berada di Kalimantan Timur, para aktivis lingkungan telah sering mengkampanyekan dampak buruk megaproyek terhadap habitat satwa.Â
Apalagi dilakukan di kawasan hutan tropis terluas di Indonesia seperti Kalimantan, bahkan World Resource Institute mencatat Indonesia sebagai negara dengan deforestasi tertinggi di dunia.