Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Penulis & Konten Kreator Multi Talenta

Melihat berbagai peristiwa dari berbagai manusia dan berbagai sudut pandang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Korban Oligarki Pemerintah dari Masa ke Masa Bukan Hanya Rakyat! Tapi...

30 Juni 2025   15:41 Diperbarui: 12 Juli 2025   13:00 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustasi pemerintahan yang dikendalikan oleh sistem oligarki (Sumber: Radio Idola Semarang)

Degradasi Ekosistem

Proyek-proyek pemerintah yang didorong oleh kepentingan oligarki seringkali menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan habitat hewan, oligarki sebagai bentuk pemerintahan di mana kekuasaan dipegang oleh sekelompok kecil elit. 

Seringkali jabatan atau kekuasaan yang didapatkan dari kekayaan dan koneksi, cenderung mengutamakan keuntungan ekonomi jangka pendek daripada keberlanjutan lingkungan. 

Akibatnya proyek yang awalnya direncanakan dan dikampanyekan untuk kesejahteraan rakyat dan kelestarian lingkungan, malah justru menyengsarakan dan merusaknya. 

ilustrasi rusaknya ekosistem akibat proyek industri (Sumber: Website Manjasul Ulum)
ilustrasi rusaknya ekosistem akibat proyek industri (Sumber: Website Manjasul Ulum)

Oligarki seringkali memiliki hubungan erat dengan sektor-sektor ekstraktif seperti pertambangan, perkebunan skala besar contohnya sawit, dan eksploitasi hutan yang luasnya ribuan hektare. 

Sri Wahyuni Jurnalis Jurnalposmedia menjelaskan relasi antara pemerintah dan pemodal atau pengusaha besar, seringkali menimbulkan kerusakan lingkungan hidup. 

Inilah yang disebut dengan istilah oligarki dimana kekuasaan membawa kerusakan lingkungan yang tidak disebabkan oleh fenomena alam, musibah-musibah seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan adalah akibat dari lingkungan yang tidak dipelihara. 

Dari data BNPB sepanjang 3 Januari - 3 Desember 2020, banjir terjadi sebanyak 969 kali, kemudian puting beliung 809 kali, tanah longsor 514 kali, dan kebakaran hutan 325 kali. 

Bahkan sejak era Orde Baru sumber daya alam di Indonesia tidak dikelola secara adil, meskipun Konstitusi sudah mengatur bahwa sumber daya alam harus digunakan untuk kesejahteraan rakyat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun