Gempuran di Era AI
Gen Z yang lahir di tahun 1997 sampai 2012 hidup dan tumbuh dewasa pada era teknologi digital yang serba cepat, generasi ini sangat bergantung pada teknologi dan media sosial dalam berinteraksi dan mencari informasi.Â
Apalagi di tahun 2025 ini dimana industri AI (Kecerdasan Buatan) semakin berkembang pesat, terbukti dengan munculnya banyak aplikasi AI seperti ChatGPT, Gemini, DeepSeek, Grammarly, Cleo dan sebagainya.Â
Banyak tantangan bagi Gen Z untuk bertahan hidup di era seperti ini yang tidak jarang memicu krisis jati diri, karena Gen Z sudah mengenal media sosial sejak kecil.Â
Sehingga mereka cenderung lebih suka berselancar di dunia online ketimbang berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya, kebanyakan mereka tidak memiliki kemampuan dalam membangun hubungan sosial yang baik.Â
Dengan banyaknya informasi yang tersebar di media sosial, Gen Z menjadi kewalahan dan kebingungan dalam membedakan antara fakta dan opini.Â
Dr. Khaidir Rahman N Dosen Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UNITAMA dalam artikelnya di Radar Makassar menjelaskan, di satu sisi AI mendatangkan peluang baru dalam dunia kerja.Â
Namun di sisi lain teknologi ini akan menggantikan banyak profesi yang dikerjakan manusia, dari laporan World Economic Forum (2023) diperkirakan ada 83 juta pekerjan yang akan hilang dalam 5 tahun ke depan.Â
Gen  Z memiliki banyak peluang, jika mereka mampu mempelajari dan menguasai keterampilan yang tidak mudah digantikan AI.
Tekanan Media Sosial