Dengan sugesti-sugesti yang berbentuk tawaran-tawaran produk HP yang mereka buat, ditambah lagi dengan kalimat-kalimat yang menjelaskan berbagai keunggulan dan kehebatan HP dengan harga murah.Â
Perusahaan-perusahaan HP sengaja memberikan banyak pilihan atau varian, tidak hanya soal model HP tapi juga harganya.Â
Ada HP kelas bawah (Entry Level) yakni HP yang harganya kisaran 800 ribu sampai 1 jutaan, kemudian ada kelas menengah (Mid Range) yaitu HP yang harganya berkisar 2 jutaan sampai 3 jutaan, dan terakhir ada kelas atas (High End) yakni HP-HP elit yang harganya di atas 3 juta bahkan ada yang mencapai puluhan juta Rupiah.Â
Mengutip dari ETHICAL BRAND MARKETING dalam artikel berjudul, 'No More Marketing Manipulation with These Easy Ethical Practices' dijelaskan.Â
Kebanyakan dari kita seringkali membeli barang-barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan atau bahkan tidak kita inginkan pada awalnya, namun akhirnya kita tergoda untuk membeli barang tersebut karean satu momen.Â
Yakni pada saat melihat iklan suatu barang atau produk inilah yang disebut Marketing Manipulatif, kita tidak memerlukan HP baru setiap tahun karena HP yang lama masih berfungsi.Â
Masih bisa memenuhi kebutuhan kita seperti menelpon, chatting, mengirim email, menyusun laporan, atau sekedar menonton video-video lucu di Youtube semuanya masih bisa kita dapatkan di HP lama.Â
Tapi kenapa masih ada saja yang membeli HP baru satu tahun sekali bahkan ada yang kurang dari itu, kemudian lebih paranhnya lagi dia sendiri tidak tahu fungsinya hanya sekedar ikut-ikutan trend.Â
Ini karena teknik Marketing yang dijelaskan sebelumnya, dimana perusahaan berusaha meyakinkan calon pembelinya untuk membeli HP baru dengan pertimbangan secepat mungkin.Â
Sebagai konsumen apabila kita kurang bijak, dalam berpikir dan mempertimbangkan ketika ingin membeli HP baru, maka kita akan menjadi orang yang boros dan ini bisa merugikan diri kita sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI