Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Cerita Rakyat Bagi Guide Dalam Meningkatkan Nilai Destinasi Wisata di Kerinci Jambi

14 Mei 2023   18:52 Diperbarui: 14 Mei 2023   19:11 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. https://satukataku.wordpress.com/2013/11/28/nasehatilah-aku-di-kala-aku-sendirian/

A. Latar belakang

Sakti Alam Kerinci ialah slogan untuk Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, dimulai dari daerah Utara yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat hingga arah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Merangin Bangko, banyak desa dan perkampungan yang berdiri berdasarkan asal usul wilayahnya. 

Dan disetiap daerah, setiap dusun memiliki cerita rakyat berupa hikayat, legenda, mitos dan dongeng sebelum tidur, namun cerita tutur ini kebanyakan belum dibukukan, sehingga banyak yang hilang ditelan kemajuan zaman. Legenda dan hikayat maupun mitos yang memiliki bukti fisik juga bertebaran dibumi Kerinci, dimana setiap daerah memiliki makam/petilasan leluhur yang seyogyanya datang dari daerah lain seperti Jawa Mataram, Pagaruyung, Siak Indogiri, bahkan dari Jazirah Arab, namun legenda ini ada yang dikuatkan dengan ranji/tambo, namun kebanyakan berupa hikayat dan legenda hidup yang beredar di tengah masyarakat. Makam/petilasan tersebut ada yang terawat, dan ada yang tidak terawat, demikian juga legendanya, tidak dibukukan dengan baik sehingga hanya menjadi crita tutur yang tiada berguna.

Disamping makam dan petilasan leluhur, destinasi wisata yang sangat indah dipandang mata, sudah banyak yang ditata dan dikelola dengan baik, namun akan memiliki nilai lebih dimana objek wisata tersebut ditambah dengan cerita rakyat, seperti di Desa Talang Tinggi, ada sebuah gua batu yang sering dipakai penduduk untuk mandi balimau, dan sebuah batu pecah yang konon katanya ada sebuah mitos pada masa dahulu batu tersebut dinamakan batu tangkut, yaitu sebuah kisah tentang seorang gadis remaja yang angkuh dan congkak tidak mendengarkan nasehat ayah bundanya, sehingga ia ditelan oleh batu tersebut ketika lewat didepan batu tersebut, namun ketika si Pahit Lidah lewat, batu tersebut hendak menelannya, tetapi si Pahit Lidah menyumpahinya hingga kesaktian batu tersebut musnah. 

Nah, dari mitos tersebut terkandung nilai pembelajaran agar anak-anak tidak bandel dan mendengarkan nasehat orangtua mereka. Namun sayang sekali, saat ini batu tersebut dibiarkan menjadi semak belukar, seandainya di batu tersebut kita bikin tempat rekreasi dan didekat gua batu juga airnya yang jernih dijadikan objek wisata, maka para pelancong akan berwisata kesana selain menyejukkan pikiran ada nilai tambah berupa cerita rakyat yang diperoleh.

Disamping itu pula, kearifan lokal setiap daerah berbeda-beda, ada yang melaksanakan kenduri sko, kenduri sudah tuai, ritual palaho, ritual penanaman padi, yang apabila kita kemas dengan nilai seni dan budaya yang indah, maka akan menarik minat parawisata luar untuk berkunjung dan menambah wawasan mereka dibidang seni dan budaya Kerinci. Apalagi didalam ritual tersebut seperti penggunaan sangkak mengandung filosopi kehidupan seperti :

  

Dokpri. Sangkak (tempat bersemayamnya arwah leluhur di Kerinci)
Dokpri. Sangkak (tempat bersemayamnya arwah leluhur di Kerinci)

Dan disetiap acara ritual adat dan kebudayaan mengandung hikmah dan makna yang dapat dipetik sebagai edukasi bagi masyarakat lain dan terutama masyarakat kita sendiri.

B. Permasalahan

Pemandu wisata di Kerinci cukup banyak, apalagi yang bergerak di bidang Wisata Gunung Kerinci, Gunung Tujuh, Rawa Bento, Air Terjun, Danau Kaco, Danau Lingkat, Danau Kerinci, dan Lain sebagainya. Para turis maupun pelancong sangat senang dan bahagia dapat dipandu oleh para Guide. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun