Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Rakyat Kerinci Legenda Sutan Kalimbuk

27 Desember 2022   21:53 Diperbarui: 27 Desember 2022   22:02 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Makam Sutan Kalimbuk di Renah Jiluwai

LEGENDA SUTAN KALIMBUK

Oleh : Zarmoni

Cerita Rakyat ini telah di ikut sertakan dalam Lomba Mengarang Cerita Rakyat Kerinci dan memperoleh Juara I yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kerinci Tahun Anggaran 2022

Pelipur Lara sebelum tidur, Hikayat/Legenda Dari Tanah Siulak Kerinci yang disusun sedemikian rupa menurut bahasa pengarang, kebijakan pembaca sangat dibutuhkan.

Sumber : Alm. Abu Rahim (Gaek Gdang Napal Takuk), Alm. Abu Seman (Rio Mudo Pangapit), Alm. Mat Salim (Pak Har Serujung), Alm. Jamanan (Siulak Gedang)

Seorang ayah yang gagah perkasa tampak sedang mengajari anaknya pencak silat, ayah yang berbadan tinggi besar itu tegak seraya menyilangkan tangannya di dada sambil manggut-manggut. "Hei Batinting, mari kesini nak..!" seru lelaki tersebut kepada anaknya yang berusia sekitar lima belas tahun. Remaja yang gagah perkasa tersebut menghentikan latihannya, ia lalu berjalan menghampiri sang ayah.

"Bagaimana dengan latihanku tadi ayah?" tanya Batinting kepada ayahnya.

"Sempurna...! nanti kamu akan ayah antar kepada kakekmu yang bernama Ayam Klino untuk menyempurnakan kebatinanmu..!" ujar sang Ayah seraya menepuk bahu anaknya.

Batinting manggut-manggut seraya berlalu menuju rumah diba

Dokpri. Penulis Cerita Rakyat Kerinci
Dokpri. Penulis Cerita Rakyat Kerinci "Sutan Kalimbuk" mendapat Juara I dari Dinas Pariwisata Kab. Kerinci Tahun 2022
wah pohon besar ditengah hutan belantara yang bernama Bukit Tambun Tulang. Rumah ayahnya ini beratapkan rambut manusia, bertiangkan tulang manusia, dan berdinding kulit manusia. Beliau bernama Bruk Panjagungan seorang Kepala Penyamun di tengah hutan dengan anak buahnya yang banyak. Dirumah tersebut ada seorang wanita, ibu dari Batinting yang bernama Rikno Intan yang merupakan wanita yang mempunyai ilmu kebathinan tinggi seperti suaminya.

Bukit Tambun Tulang merupakan sebuah bukit sarang penyamun Bruk Panjagungan dengan anak buahnya merampok orang-orang yang lewat, tak segan-segan mereka membunuh lawannya, sehingga dibukit tersebut menumpuk tulang belulang manusia. Bruk Panjagungan berasal dari Pagaruyung Minang Kabau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun