Mohon tunggu...
Tukang Kompor Keliling
Tukang Kompor Keliling Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Error, no data!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sinetron Ahok: Episode Putusnya Urat Malu Ahok

15 November 2014   16:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:45 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinetron Ahok: Episode Putusnya Urat Malu Ahok

Baru kali ini saya melihat manusia yang ketebalan mukanya mengalahkan ketebalan tembok cina.

Seorang pemimpin yang sudah tertolak, tidak mendengarkan aspirasi masyarakatnya bukan lagi pemimpin. Karena orang yang dipimpin haruslah merasa ikhlas dengan kepemimpinannya.

Selama ini Ahok berlindung dibelakang atas nama konstitusi. Tetapi sidang paripurna yang mengesahkan dirinya sebagai Gubernur sama sekali tidak konstitusional, karena tidak mencapai quorum.

Urat malu Ahok benar-benar sudah putus.

Gelombang demi gelombang penolakan dari tokoh masyarakat, ormas, dan masyarakat DKI tidak digubris. Padahal naiknya Ahok menjadi Gubernur hanyalah "kebetulan" belaka.

Saat pilgub yang lalu, Ahok hanyalah "hiasan" belaka. Masyarakat memilih Jokowi, bukan Ahok. Seharusnya begitu Jokowi lengser, masyarakat diberi kesempatan memilih gubernurnya lagi, pilgub lagi.

Urat malu Ahok benar-benar sudah putus.

Arogansi yang dipamerkan di media yang hanya bermula dengan memarahi anak buahnya berlanjut dengan tantangan untuk semua elemen penentangnya.

Bahkan Ahok menuntut pembubaran ormas yang aktif menentangnya. Bukankah demo menentang Ahok juga konstitusional?

Bahkan pasca sidang paripurna yang tidak quorum, Ahok menantang anggota legislatif dari KMP untuk melengserkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun