Mohon tunggu...
Media Cirebon
Media Cirebon Mohon Tunggu... Lainnya - Mengisi Waktu Luang ajah

Lebih Suka Menulis ajah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyebab Keracunan Daging Kurban Menurut Kesehatan

3 Juli 2023   10:17 Diperbarui: 3 Juli 2023   10:56 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : TribunJabar

Daging kurban merupakan bagian integral dari perayaan Hari Raya Idul Adha yang dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, penting bagi kita untuk memahami risiko yang terkait dengan daging kurban jika tidak ditangani dengan benar. Keracunan makanan dapat terjadi jika daging kurban tidak diproses, disimpan, atau dimasak dengan baik. Artikel ini akan menjelaskan beberapa penyebab umum keracunan daging kurban menurut perspektif kesehatan.


1. Kontaminasi Bakteri dan Parasit


Salah satu penyebab utama keracunan daging kurban adalah adanya bakteri patogen seperti Salmonella, E. coli, atau Campylobacter yang dapat hadir dalam daging hewan kurban. Bakteri-bakteri ini dapat menginfeksi daging selama pemotongan dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia jika tidak dimasak dengan baik. Selain itu, parasit seperti cacing juga dapat ada dalam daging kurban yang tidak diolah dengan benar.


2. Penanganan dan Penyimpanan yang Tidak Higienis


Penanganan dan penyimpanan yang tidak higienis juga dapat menyebabkan keracunan daging kurban. Kontak dengan permukaan yang tidak bersih atau alat pemotong yang tidak steril dapat menyebabkan kontaminasi silang antara daging mentah dan makanan lainnya. Penyimpanan daging dalam suhu yang tidak tepat atau terlalu lama dapat memfasilitasi pertumbuhan bakteri dan memperburuk kondisi daging yang tidak segar.


3. Pemrosesan yang Tidak Higienis


Pemrosesan daging kurban yang tidak higienis dapat menjadi penyebab keracunan. Jika daging tidak dipotong, diolah, atau dicincang dengan alat yang bersih dan steril, kemungkinan terjadinya kontaminasi mikroba meningkat. Selain itu, jika darah atau cairan tubuh hewan kurban tidak dihilangkan dengan baik selama pemrosesan, hal itu juga dapat meningkatkan risiko kontaminasi dan keracunan.


4. Kurangnya Pemanggangan yang Cukup


Memasak daging kurban secara memadai sangat penting untuk membunuh bakteri dan parasit yang mungkin ada. Jika daging tidak dimasak dengan suhu yang cukup tinggi atau waktu memasak yang tidak memadai, mikroorganisme patogen masih dapat bertahan dan menyebabkan keracunan makanan saat dikonsumsi.


5. Ketidakpatuhan pada Aturan Kebersihan Pribadi


Ketidakpatuhan pada aturan kebersihan pribadi oleh orang yang menangani daging kurban juga dapat menjadi penyebab keracunan. Jika orang yang memproses daging tidak mencuci tangan secara menyeluruh sebelum dan setelah menangani daging, hal itu dapat menyebabkan transfer bakteri dari tangan ke daging, serta dari daging ke makanan lainnya.


Kesimpulan


Untuk mencegah keracunan daging kurban, perhatian yang cermat terhadap kebersihan pribadi dan proses pengolahan daging sangatlah penting. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah keracunan daging kurban:


1. Pilih hewan kurban yang sehat

Pastikan hewan kurban yang dipilih bebas dari penyakit yang dapat ditularkan ke manusia. Pilihlah hewan yang terlihat sehat dan berasal dari sumber yang terpercaya.


2. Penanganan yang higienis

Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah menangani daging kurban. Gunakan pisau, talenan, dan peralatan lainnya yang bersih dan steril. Hindari kontak antara daging mentah dengan makanan lainnya.


3. Pemrosesan yang benar

Pastikan daging dipotong dan diproses dengan benar. Hilangkan bagian yang tidak diinginkan, seperti lemak berlebih atau jaringan yang keras. Bersihkan daging dari darah dan cairan tubuh lainnya dengan menyiramnya di bawah air mengalir.


4. Penyimpanan yang tepat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun