Mohon tunggu...
Zamzami Tanjung
Zamzami Tanjung Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Melihat berbagai sisi, menjadi berbagai sisi, merasa berbagai sisi, berharap bijak jadi teman abadi, visit my blog winzalucky.wordpress.com, zamzamitanjung.blogspot.com and enjoy it :)

Melihat berbagai sisi, menjadi berbagai sisi, merasa berbagai sisi, berharap bijak jadi teman abadi, visit my blog winzalucky.wordpress.com, zamzamitanjung.blogspot.com and enjoy it :)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menunggu Tevez Meledak

21 Februari 2014   21:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:35 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : Goal.com/id

Menyaksikan laga liga Eropa antara Juventus versus Trabsponspor dini hari tadi (21/02/2014), akan membuat juventini menahan nafas sepanjang pertandingan, bukan karena pertandingan yang seru.

Juventus versus Trabsponspor adalah pertandingan antara klub yang matang dengan klub yang miskin pengalaman. Walau menurunkan pemain lapis kedua sebagai akibat rotasi yang dijalankan oleh antonio Conte, Juventus lebih banyak dominasi dibanding Trabsponspor karena faktor main di kandang sendiri (Juventus Stadium).

Terdapat tiga titik lemah dari permainan Juventus melawan Trabsponspor.

Titik lemah pertama terlihat dari barisan pertahanan Juventus yang sangat rapuh terbukti beberapa umpan terobosan dari pemain Trabsponspor lolos hingga melahirkan ancaman bagi gawang Gianlugi Buffon,bahkan pada babak kedua terjadi gol Olcan Adin walau dianulir oleh wasit karena bola telah meninggalkan lapangan pertandingan.

Titik lemah lain dari permainan juventus adalah lini tengah yang dimotori oleh Pogba, Pirlo, Marchisio, Isla, terlihat mereka terlalu kedepan dan terlalu bernafsu untuk membombardir pertahanan Trabsponspor hingga menggoyahkan keseimbangan lini tengah, terlihat beberapa serangan balik dari Trabsponspor begitu mudah dilakukan tanpa ada halangan dari lini tengah Juventus.

Titik lemah yang lain adalah masalah penyelesaian akhir, lini depan Juventus yang diisi oleh Teves dan Dani Osvaldo, menurut penulis terlalu tergesa-gesa untuk menciptakan gol terbukti banyak peluang untuk dijadikan gol oleh tevez namun peluang tersebut terbuang percuma. Satu-satunya gol yang diciptakan oleh Osvaldo lahir dari faktor keberuntungan karena umpan dari tevez membentur pemain belakang Trabsponspor hingga bola membelot kearah Osvaldo, hingga dimanfaatkan menjadi gol, lengkap sudah debut manis Osvaldo di Liga Eropa, walau permainannya menurun di babak kedua hingga digantikan oleh lorente pada pertengahan babak kedua.

Permainan Tevez sebenarnya tidak jelek bahkan dia bisa dijadikan sebagai man of the macht versi penulis karena menciptakan “asist bersih” kepada Paul Pogba, disamping “assist kebetulan” kepada Osvaldo hingga melahirkan dua gol untuk keunggulan Juventus.

Tevez yang babak pertama lebih banyak berada didepan gawang dan membuang peluang, pada babak kedua bergeser posisinya lebih melebar ke kanan hingga menciptakan ruang bagi gelandang juventus di kotak pinalti Trabsponspor. Faktor ini justru membuat permainan Juventus lebih hidup dan lebih menekan karena kemenangan 1-0 dirasa tidak cukup, hingga lahirlah gol kedua oleh paul pogboom pada injury time.

Sementara itu, melihat rangking pemain di situs Goal.com/indonesia, Carlos Teves menempati pemain dengan rangking tertinggi bahkan rangking penguntit kedua adalah pemain AS. Roma, seorang pemain veteran. Yang dilihat dari rata-rata nilai yang dberikan berbeda jarak sekitar 0,09 poin yang terhitung sangat jauh. Hal itu meletakkan satu pemain ini menjadi superior diarena serie A, di daftar pencetak gol terbanyak di seria A, tevez masuk 5 besar pencetak gol dengan 13 gol dan 6 assist.

Namun yang aneh, adalah Tevez tidak pernah satu kalipun mencetak gol diajang kompetisi selain serie A yang diikuti oleh Juventus yaitu UCL, Guinness International Champions Cup, Coppa Italia, Liga Europa. Di Italy Super Cup, tevez menciptakan 1 gol dari 1 kali pertandingan. Dengan kualitas yang sangat dominan di Seria A, hal tersebut tentu sangat menggelisahkan.

Entah hal tersebut menjadi faktor, tidak terpanggilnya Tevez untuk membela Argentina dalam beberapa partai uji coba. Bahkan pemain argentina yang dipanggil adalah Palacio dan Higuain yang jauh rangkingnya di Serie A dibanding Tevez. Tevez terancam tidak bisa membela Argentina di Piala Dunia, maka bisa saja piala dunia akan kurang menarik bagi sebagian Juventini karena Tevez tidak ada.

Semoga Liga Eropa ini adalah wadah yang tepat untuk Tevez meledakkan dirinya hingga memberinya tekanan kepada pelatih Timnas Argentina agar memasukkan Tevez dalam Skuad Argentina di Piala Dunia 2014.

Meledaklah Tevez!!! Kami Juventini menunggumu...

Sumber tulisan banyak diolah dari Goal.com/id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun