Mohon tunggu...
Zamzami Tanjung
Zamzami Tanjung Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Melihat berbagai sisi, menjadi berbagai sisi, merasa berbagai sisi, berharap bijak jadi teman abadi, visit my blog winzalucky.wordpress.com, zamzamitanjung.blogspot.com and enjoy it :)

Melihat berbagai sisi, menjadi berbagai sisi, merasa berbagai sisi, berharap bijak jadi teman abadi, visit my blog winzalucky.wordpress.com, zamzamitanjung.blogspot.com and enjoy it :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Manusia" Lebih Penting dari Turkey

19 Juli 2016   16:13 Diperbarui: 19 Juli 2016   16:24 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Kecil yang terlilit kemiskinan (Sumber gambar: doktorarif.blogspot.com)


Riuh sudah seantaro dunia menyimak kronologi kudeta di Turkey sana, tanah yang sangat jauh dari negeri bernama Indonesia, tanah tumpah darah tanah yang seharusnya kita cinta lebih dari apapun, Turkey ternyata membawa pengaruh kuat bagi bangsa Ini. Peristiwa itu mirip dengan "Kudeta" mesir yang menjadi korban ketika itu adalah Presiden Morsi, dalam peristiwa kudeta di Turkey ini terdapat istilah, "Me-mursyi-kan Erdogan", apakah ada hubungannya? 

(baca: "Kudeta" Mesir di Indonesia)

Terdapat banyak analisa terhadap tragedi Turkey yang terjadi tersebut, analisa tersebut data dari berbagai pihak. Portal berita, Media Massa hingga Individu melalui Jaringan Sosial Media memberikan analisanya terkait tragedi Turkey. Sudah menjadi fitrah jika kemudian terdapat banyak versi analisis terhadap tragedi Turkey tersebut, pro kontra sudah biasa terjadi, namun kemudian terdapat para pihak yang keukeh dengan analisisnya dan menghujat analisis orang lain yang tidak sejalan dengan analisisnya. Ini sudah pasti tidak sehat lagi.... (Tampaknya kita harus lebih sering mengadakan kelas debat, agar satu pihak bisa menghormati lawan debatnya).

Mengapa bagi mereka Turkey adalah harga diri? Mengapa ada yang mencemooh kudetaTragedi Turkey adalah "Kudeta-kudetaan"? dan mengapa ada yang sinis dengan Tragedi turkey ini dan memonyongkan mulutkan kepada anak bangsa yang lain? Pertanyaan ini penting, karena tiga pertanyaan tersebut bisa mengelompokkan pihak-pihak yang melakukan perdebatan konyol tentang tragedi kemanusiaan di Turkey sana. Mereka tidak berpikir tentang manusia, mereka berpikir tentang sosok Erdogan, pembenci atau pemuja. Bagi saya pribadi, pertanyaan-pertanyaan tersebut berakhir dalam pembicaraan tentang Ideologi.

Mengapa bagi mereka Turkey adalah harga diri?

Turkey adalah sebuah negara dengan penduduk yang mayoritas Muslim. Pernah mencoba sistem sekuler, namun mengalami kegagalan. Turkey kala itu terhimpit beban hutang luar negeri. Kemiskinan adalah potret Turkey kala itu. Ketika Partai Reffah Menang beberapa tahun yang lalu, partai-partai sekuler lainnya sibuk mencari dukungan luar negeri, bahkan terdapat ancaman pimpinan partai sekuler yang mengharapkan bantuan untuk mengalahkan partai Reffah, dalam lobinya menyebutkan, "Apakah Barat dan Amerika ingin kembali menyaksikan tentara-tentara Muslim bersiap di pintu Gerbang Wina?" Hingga Erdogan berkuasa, Turkey Sekuler yang perlahan diubah melalui jalur kultur menjadi negera Islam, jadi bukan melalui proses Struktur dengan merobak Konstitusi dan memaksakan Undang-Undang berbau Syariah.

Berharganya Turkey bagi mereka karena Turkey adalah contoh keberhasilan sebuah gerakan. dimana gerakan ini sempat berhasil di Mesir sana namun akhirnya dipaksa gagal oleh pembencinya dengan faktor internal kegagalannya adalah keangkuhan ketika sudah berkuasa, "Kacang Lupa Kulitnya". Erdogan dipandang sebagai sosok panutan, dipandang sebagai tokoh Internasional yang berdiri sama tegaknya dengan pemimpin negara-negara maju lainnya. Anda bayangkan jika Contoh Gerakan dan contoh pemimpin seperti ini gagal? maka bisa saja mereka akan menjadi orang yang pesimis karena kehilangan contoh.

Lebih jauh persoalannya adalah Gerakan ini dengan figur Erdogan di Puncak membawa Ideologi yang sama warna dengan mereka. Maka menyerang gerakan ini dan melecehkan Erdogan sama artinya dengan melecehkan ideologi mereka. Dimana dipandang bahwa Ideologi ini telah berhasil membangun Turkey yang berjaya di Eropa dan Dunia. Yang menjadi ironi bahwa ternyata di Negeri ini, Indonesia raya banyak tragedi yang lebih pantas mendapatkan perhatian. Dana-dana yang besar lebih baik di arahkan ke dalam negeri dan bukan berarti tidak mengirimkan dana tersebut ke luar negeri sana, itu tetap penting atas nama kemanusiaan dan cukup hanya sekedar tanda bersimpati.

Mengapa ada yang mencemooh kudetaTragedi Turkey adalah "Kudeta-kudetaan"?

Turkey adalah puncak dari negara-negara yang dianggap sukses menyaingi hegemoni Barat dan Amerika. Namun persaingan tersebut difokuskan dalam bidang ekonomi. Dahulu sebelum Erdogan belum segemilang dan harum namanya di Dunia, terdapatlah seorang Presiden yang mengejutkan dunia ketika menentang Amerika dengan latangnya dan menjalin kemitraan-kemitraan dengan negara penentang lainnya seperti Venezuela. Yang hidupnya dijalani dengan sangat sederhana. mengawali karirnya sebagai Walikota Teheran hingga mencapai puncak karir politiknya menjadi Presiden Iran, ya Ahmadi Nejad adalah sosok yang di kagumi. Ketika Ahmadi Nejad turun panggung, maka hilanglah kebanggan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun