Menurut Imron Fauzi dalam bukunya 'Etika Profesi Keguruan', terdapat beberapa kesalahan yang sering dilakukan guru ketika proses pembelajaran, salah satunya adalah:
1. Jalan pintas dalam pembelajaran
Berbicara mengenai jalan pintas dalam pembelajaran ini identik dengan tergesa-gesa dalam pembelajaran. Tentunya hal ini bertentangan dengan perilaku Rasulullah SAW. Rasul dalam mendidik, mengajar atau membimbing umatnya itu digambarkan dalam sebuah hadits riwayat Imam at-Tirmidzi dari Aisyah ra.:
"Rasulullah tidak pernah berkata dengan tergesa-gesa sebagaimana yang biasa kalian lakukan. Akan tetapi, beliau berkata dengan ucapan yang sangat jelas dan rinci. Sehingga orang lain yang duduk bersamanya akan dapat memahami setiap perkataan beliau". (Al-Hadits).
Ada juga yang memaknai jalan pintas dalam pembelajaran itu mengajar tanpa persiapan. Hal ini dilatarbelakangi oleh perasaan guru yang merasa bahwa dirinya sudah dapat mengajar dengan baik.Â
Oke lah secara intelektual memang bisa dikatakan bahwa guru lebih pintar dari muridnya, namun apakah ilmu itu bersifat statis? Tentunya tidak. Ilmu itu bersifat dinamis dan akan selalu mengikuti perkembangan zaman.Â
Lain hal lagi tentang keadaan murid dalam menerima mata pelajaran yang disampaikan. Maka dari itu agar dapat menjadi guru profesional, sebelum mengajar selayaknya guru harus melakukan persiapan, entah persiapan tentang isi materi yang akan diajarkan, strategi pembelajaran, atau hal lain yang perlu dilakukan agar tujuan dari pembelajaran dapat terwujud.
Perasaan guru yang merasa bahwa dirinya sudah dapat mengajar dengan baik sebaiknya dimusnahkan. Ganti itu dengan 'muhasabah'.Â
*Lakukan muhasabah terhadap diri sendiri, sebelum orang lain melakukanya terhadap diri anda. Timbanglah kemampuan dirimu, sebelum orang lain menimbangnya. Dan hiaslah diri anda untuk hari penampilan yang agung*
M. Mulya Zamzam Pras
Jember, 10 Maret 2020