Dari Amanah Menjadi Peluang
Di balik setiap usaha kecil, selalu ada cerita tentang mimpi, tantangan, dan keberanian untuk melangkah. Begitu pula dengan Nadzif Ulil, seorang pemuda kelahiran Bekasi 22 mei 2006, yang besar di Klaten memulai bisnisnya saat masih duduk di kelas 3 SMA. Berawal dari amanah mengurus baju sekolah, Nadzif melihat celah yang bisa dikembangkan menjadi sebuah usaha. Berbekal keberanian dan tekad, ia memulai perjalanan panjang sebagai pengusaha muda.
Seiring berjalannya waktu, usaha yang awalnya sekadar membantu pengadaan seragam sekolah ini berkembang menjadi UMKM yang melayani berbagai kebutuhan pakaian. Dengan ketekunan dan visi yang jelas, ia mulai membangun jaringan dengan vendor dan konsumen, serta memperluas cakupan bisnisnya.
Tantangan dalam Menjalankan Usaha
Tak ada jalan yang mulus dalam dunia usaha, dan Nadzif pun merasakan berbagai rintangan yang menguji kesabarannya. Ada tiga hal utama yang menjadi tantangan baginya:
1. Sulitnya membagi waktu antara kuliah dan bisnis
Sebagai mahasiswa yang aktif dalam berbagai organisasi, termasuk sebagai Staff Divisi Keolahragaan di Forum Alumni Sunan Pandanaran dan Staff Divisi Penelitian dan Pengembangan di BPH HIMAHI, Nadzif harus bijak dalam membagi waktu. Jadwal kuliah yang padat seringkali berbenturan dengan urusan bisnis, membuatnya harus mengatur strategi agar tetap produktif di kedua bidang.
2. Mencari vendor yang terpercaya dengan harga terjangkau
Dalam industri pakaian, pemilihan vendor adalah kunci keberhasilan. Namun, mendapatkan vendor yang dapat dipercaya dengan harga yang kompetitif bukanlah hal mudah. Ia harus melakukan riset dan negosiasi berulang kali demi menemukan rekan bisnis yang sesuai dengan visi dan kualitas yang diinginkan.
3. Menarik minat konsumen