Mohon tunggu...
Zalfa Shafa Zahira
Zalfa Shafa Zahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

suka kucing dan hewan menggemaskan lainnya, sedang banyak berlatih menggambar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tren Mukbang Ternyata Membahayakan Kesehatan

7 Januari 2024   23:50 Diperbarui: 8 Januari 2024   00:34 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan dianggap sebagai kekayaan yang tak ternilai harganya selain keluarga. Ketika tubuh sehat dapat melakukan apa saja yang di inginkan contohnya menjadi lebih produktif terhadap pekerjaan, lebih bahagia karena dapat menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman- teman, dan masih banyak hal positif lainnya yang dapat dilakukan. Namun, sayangnya, banyak orang mengabaikan kesehatan mereka dan baru benar-benar peduli pada kesehatannya ketika sakit menyerang. Para ahli ilmiah sepakat bahwa definisi Kesehatan adalah apapun harus mengandung paling tidak komponen biomedis, personal, dan sosiokultural (Smet, 1994). Sedangkan bagi Masyarakat umum kesehatan dapat diartikan dengan “tidak sakit” (maulana, 2009). Menjaga tubuh agar tidak rentan terhadap penyakit dapat dengan mengonsumsi makanan sehat yang mengandung zat gizi serta dapat diselingi dengan olahraga yang teratur atau yang biasa disebut dengan gaya hidup sehat. Menurut Anne (2016) bahwa gaya hidup sehat merupakan gaya hidup yang lebih memperhatikan faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan seperti makanan dan juga olahraga. Dengan menerapkan gaya hidup sehat sehari-hari maka akan berpengaruh juga kepada tingkat kesehatan seseorang (Jesvanny et al., 2022).

Salah satu gaya hidup tidak sehat saat ini dapat kita jumpai dengan adanya konten mukbang, Mukbang adalah sebuah fenomena yang bermunculan dari pengaruh globalisasi (Aswati M., Faika Burhan, Hasni Hasan, Suharni Suddin, 2023). Mukbang adalah siaran menyantap makanan dari Korea Selatan yang populartiasnya meningkat dari akhir tahun 2000-an. Mukbang diartikan sebagai “meokneun-bangsong”, yaitu “siaran makan”. Mukbang pada umumnya terdiri atas seorang host atau pembawa acara yang terdapat dalam video mukbang tersebut serta jumlah makanan yang sangat banyak dibandingkan porsi makan manusia pada umumnya. Acara mukbang seringkali dilakukan secara online yaitu melalui situs web di Korea dan juga platform televisi seluler di Korea Selatan, yaitu AfreecaTV, dan secara offline yaitu melalui channel YouTube yang dilihat oleh banyak penonton secara langsung dan interaktif dan bahkan para penonton video mukbang tersebut menonton sambil sedang memakan makanan mereka. Dalam arti, para penonton video 10 mukbang menjadikan video mukbang, terutama yang terdapat di platform YouTube, menjadi sumber hiburan mereka dan bukan melalui menonton televisi seperti yang dilakukan oleh orang lain (Eun Kyo Kang, Jihye Lee, Kyae Hyung Kim, Young Ho Yun, 2020).

Konten mukbang termasuk dalam gaya hidup tidak sehat karena dalam konten tersebut sang kreator menyajikan makanan dalam porsi besar yang mana tidak memperhatikan jumlah kalori, lemak, gula, dan garam yang dikonsumsi dalam satu kali makan saja seperti menyantap mie instan 10 bungkus dengan campuran junk food lainnya. Salah satu youtuber asal Amerika Serikat bernama Nikocado Avocado sampai memiliki 6 akun youtube yang seluruhnya berisi konten mukbang dengan jumlah penggemar yang tidak sedikit. Mukbang sendiri tidak hanya mewabah di Amerika Serikat, namun menyebar di kawasan Asia bahkan Indonesia. Banyak youtuber Indonesia yang kemudian ikut mengusung konsep dengan tema mukbang salah satunya yaitu tanboy kun.   

Menurut data survei dari APJII2 YouTube merupakan media sosial yang sering diakses oleh pengguna internet di Indonesia sebanyak 61,0% dari populasi dan konten yang sering ditonton pada urutan ke-4 dengan persentase 7,7%, yaitu konten kuliner. Mukbang (siaran makan) merupakan salah satu konten kuliner asal Korea Selatan berbentuk kegiatan menyantap makanan dalam jumlah besar yang disiarkan secara langsung (melalui situs web dan platform televisi) maupun secara tidak langsung .

Penelitian Yun et al 13 menunjukkan bahwa pada kelompok `Sering Menonton` mukbang sebanyak 38,8% menggunakan smartphone lebih dari 6 jam/hari dengan media sosial yang diakses untuk menonton mukbang adalah YouTube (84,4%). Berdasarkan penelitian Kang et al8 terdapat peningkatan subjek yang menonton mukbang dengan frekuensi 5-7 hari/minggu sebanyak 53,1% pada tahun 2020. Sebanyak 95,4% subjek mengatakan akan tetap menonton mukbang dengan alasan untuk mewakilkan perasaan mereka dalam imajinasinya, menghabiskan waktu luang, sebagai hiburan dan mencari informasi. Menurut situs MediaKom Kementerian Kesehatan RI14 bahwa menonton mukbang dapat berfungsi sebagai perantara untuk meningkatkan nafsu makan karena adanya stimulasi dari tampilan makanan dan cara makan para YouTubers yang ditampilkan(Thania & Humayrah, 2023).

Jika seseorang mengikuti pola makan yang tidak sehat seperti mukbang, yaitu kegiatan makan dalam porsi besar dalam sekali makan dengan menu yang tidak terpantau kualitas nutrisinya, maka berbagai dampak kesehatan bisa muncul, salah satunya adalah obesitas. Obesitas adalah penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebih yang menyebabkan keadaan tubuh sesorang melebihi berat normal. Hal ini dapat terjadi karena jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh tidak seimbang bila dibandingkan dengan energi yang dikeluarkan. Data dari WHO (2023) menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor risiko utama sejumlah penyakit kronis seperti penyakit jantung dan stroke yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Selain itu obesitas juga dapat menyebabkan diabetes dan kondisi terkaitnya, dan menyebabkan  lebih  dari  4 juta   orang   meninggal   setiap   tahun menurut  beban penyakit  global  pada tahun 2017. Penyakit ini juga dialami oleh nikocado avocado, dia rela menaikan berat badannya hanya demi konten mukbang(Meitasari & Anshari, 2023). 

Teori yang mendukung yaitu Teori S-O-R (Stimulus, Organism, Response)

Teori S-O-R atau Stimulus-Organism-Response adalah teori yang dibuat oleh Hovland pada tahun 1953. Teori ini merupakan teori mengenai terjadinya respon pada suatu rangsangan. Tingkatan interaksi sederhana dapat terjadi jika seseorang melakukan hal atau tindakan yang diberikan respon dari orang lain. Model S-O-R atau Stimulus-Organism-Response membuktikan bahwa komunikasi adalah proses reaksi dan aksi. Teori ini mengasumsi bahwa kata-kata, isyarat, dan simbol dapat merangsang seseorang sehingga bereaksi dengan suatu cara tertentu (Reza, 2016). Teori S-O-R memiliki anggapan bahwa organisme dapat menghasilkan perilaku apabila terdapa kondisi stimulus tertentu. Onong Uchjana Efendy (2003.253) menjelaskan unsur penting dalam model komunikasi S-O-R itu ada tiga yaitu: Pesan (Stimulus, S), Komunikan (Organims, O) dan Efek (Response, R) (Kurniawan, 2018).

  • Pesan (Stimulus)
  • pesan mempunyai nilai yang sangat besar dikarenakan pesan adalah inti dari melakukan komunikas. Pesan dalam tulisan ini yaitu tentang bahaya mukbang.
  • Komunikan (Organism)
  • Komunikan adalah unsur yang berperan untuk menerima atau mendapatkan pesan atau stimulus yang diberikan oleh sang komunikator.
  • Efek (Response)
  • Efek atau response adalah dampak yang didapatkan dari efek komunikasi, berupa perubahan dalam sikap atau perilaku. Dalam tulisan ini, efek atau respon dari mengetahui bahaya mukbang dapat menyadarkan dan membuat pembaca lebih menyayangi diri mereka.

Dari dampak negatif mukbang kita mengetahui banyak penyakit yang akan muncul jika kita terus menerus melakukannya. Oleh karena itu, ada beberapa solusi dan tips yang dapat membantu mengurangi dampak negatif mukbang terhadap kesehatan, antara lain:

  • Mengonsumsi makanan sehat: Memilih makanan yang seimbang dan mengonsumsi banyak buah dan sayur dapat membantu mengurangi dampak negatif mukbang pada kesehatan.
  • Olahraga secara teratur: Melakukan olahraga secara teratur dapat membantu mengimbangi konsumsi makanan dalam porsi besar dan menjaga kesehatan tubuh.
  • Batas frekuensi: Mengurangi frekuensi menonton konten mukbang dapat membantu mengurangi dampak negatifnya pada Kesehatan.
  • Makan dengan bijak: Mengatur pola makan dan tidak terlalu sering makan dalam porsi besar dapat membantu menjaga kesehatan tubuh (dinar saurmauli lubis, 2021).

Dengan menerapkan solusi-solusi ini, diharapkan dapat membantu mengurangi dampak negatif mukbang terhadap kesehatan dan masyarakat lebih mengedepankan Kesehatan dibandingkan hiburan semata saja.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun