Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bagi Istri Keguguran Tak Sekadar Kehilangan, Bagaimana dengan Suami?

25 Mei 2021   20:49 Diperbarui: 26 Mei 2021   13:00 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan suami istri dan sepatu bayi (sumber gambar: pixabay.com)

Namun, suami mesti "mengabaikan" rasa kehilangan itu di ruang tersendiri. Agar istri tak merasakan beban psikologi yang lebih berat lagi.

"Lelaki memilih jalan sunyi, menyembunyikan luka dalam sepi," ungkap para psikolog.

Karena pilihan itu, tak jarang lelaki pun mengalami depresi. Dan, ini semakin menjadi-jadi, bila ternyata sang istri mengalami traumatis yang dalam usai keguguran. Sehingga belum juga mendapatkan kehamilan.

Percayalah! Menata perasaan setelah melalui peristiwa itu, tak semudah mendengar ucapan, "Tenang. Nanti bikin lagi!"

Ilustrasi wanita hamil (sumber gambar: pixabay.com)
Ilustrasi wanita hamil (sumber gambar: pixabay.com)

Mengumumkan Keguguran Istri sebagai Eksploitasi Reproduksi?

Usai mengumumkan keguguran. Hingga hari ini, masih banyak tanggapan publik terhadap Atta dan Istri. Di luar nada simpati dan empati, banyak juga nada sinis dari netizen.

Namun, tak juga adil jika mengerucutkan tanya pada kalimat, siapa yang salah?

Bagi publik (baca: netizen). Pernik kehidupan pasangan itu sudah memasuki kamar tidur bahkan dapur mereka. Mulai dari urusan A sampai Z, yang tak lepas dari cengkaraman netizen. Jadi, mereka merasa bebas melakukan apa saja versi mereka.

Hematku, menjadi keliru adalah ketika menyikapi kabar itu, bukan dari pendekatan humanis. Tapi sudut pandang bisnis!

Bagi pasangan Atta dan Istri. Pengumuman dengan "cara" itu, bisa saja menjadi bentuk "tanggung jawab sosial" mereka, bahwa publik juga berhak tahu. Tak hanya kabar bahagia, juga berita duka. Karena, sejak awal sudah mengikuti jejak cinta keduanya.

Mungkin saja, karena mereka besar di "negara atensi". Maka reaksi dari tanggapan publik terhadap mereka, apapun itu, malah menjadi pemicu adrenalin atau bahkan menjadi semacam vitamin, tah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun