Kukira, menerima korona sebagai Ujian bersama, adalah pembelajaran dalam satu tahun setelah pandemi. Kita semua belajar bertahan secara bersama, walau dengan cara berbeda untuk melewati ini semua.
Banyak ikhtiar yang sudah dilakukan, baik pemerintah, orang-perorang hingga sekelompok orang. Namun, segala usaha itu akan berujung sia-sia jiika tak dilakukan bersama.
Ramadan tahun ini pun, menapaki tahun kedua di era korona. Kita tak lagi ribut tentang apakah boleh atau tidak untuk melaksanaan ibadah? Namun, sudah lebih mengerti, apa tahapan yang harus dilakukan, jika ingin melaksanakan ibadah.
Sudah banyak jatuh korban, begitu banyak kerugian yang berbalut berita, certa hingga derita. Namun, kita tak bisa menjadi tuan rumah yang buruk dengan serta merta mengusir korona, kan?
Yang bisa dilakukan adalah, membiarkan korona sebagai tamu pergi diam-diam. Caranya? Tetaplah menjalankan apa yang harrus dikerjakan. Dengan tidak mengabaikan anjuran dan ketentuan yang sudah ditetapkan.
Sejauh ini, kita sudah bertahan secara bersama. Dan, kita akan tetap melakukan itu walau dengan cara yang berbeda!
Aku percaya. Tak ada yang tak bisa, jika bersama!
Selamat menjalankan ibadah puasa!
Tetaplah sehat dan bahagia!
Salam.