Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

PR Orangtua adalah Membantu Anak Mengenal Potensi Diri Sejak Dini

13 April 2021   21:56 Diperbarui: 14 April 2021   08:12 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu dan anak (sumber gambar: finelightarts on pixabay.com)

"Wow! Gak nyangka!"

"Dulu cengeng! Sekarang malah..."

"Padahal waktu SD, dia..."

Pernah berucap ini, atau setidaknya mendengarkan ungkapan ini? Setelah mengetahui teman semasa kecil dulu, ternyata sudah menjadi orang hebat atau berpangkat? Aku pernah. Sering malah! Ahaaay....

Terkadang, aku menjadi curiga, jejangan semasa kecil dulu, aku dan teman-temanku, ternyata tidak menyadari atau mungkin juga tidak diajari. Bagaimana menemukan potensi diri sejak dini.

Kenapa begitu? Aku ceritakan sebagian kisah temanku dulu, ya?

Ilustrasi Ayah dan anak (sumber gambar: pixabay.com)
Ilustrasi Ayah dan anak (sumber gambar: pixabay.com)
Butuh Waktu untuk Mengenal Potensi Diri.

Ada temanku, dulu pemalu dan sedikit kemayu. Kalau diminta bernyanyi di depan kelas, suaranya hanya bisa didengar oleh guru. Sekarang malah jadi perwira, yang aku tak mengerti nama pangkatnya. Pokoknya, ada bunga-bunganya.

Ada juga temanku, satu kelas tapi tak sempat sebangku saat SD. Cengeng, sering pipis di celana dan penakut. Sehingga sering menjadi "objek" satu kelas di waktu istirahat. Setelah besar, malah dikenal banyak orang sebagai "preman pasar"!

Ada lagi, teman dekatku. Sering bersama mencari uang jajan. Pulang dari sekolah, siang hari nyemir sepatu di terminal. Saat sore, mencuci mobil atau motor sekalian mandi. Sekarang malah menjadi Pimpinan Pondok Pesantren dan Ustadz yang bolak-balik masuk TV.

Itu teman masa kecil! Belum lagi temanku saat remaja, hingga bangku kuliah. Ada yang jadi guru, dosen, hakim, wartawan, dan pengusaha. Atau terjun ke dunia politik sebagai pengamat, aktivis partai atau tim hore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun