Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dear Orangtua, Siapkah jika Anak Meminta Izin Terlibat Aksi Demo?

26 Juni 2020   22:14 Diperbarui: 27 Juni 2020   17:10 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Aksi Demo Pelajar di Gedung DPR/MPR RI, Rabu, 25/9/2019. (sumber gambar : https://www.kompas.com)

"Kalau sudah besar. Kakak ikut demo juga, Yah!"

"Demo apa, Nak?"

"Belum tahu! Tapi boleh, kan?"

Percakapan di atas terjadi setelah lelaki kecilku, yang akan duduk di kelas 5 SD itu, menemaniku menonton berita di salah satu stasiun televisi swasta, yang menyajikan peristiwa demontrasi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP),

Entah apa yang dibayangkan anakku saat menyaksikan berita demo itu, sehingga keluarlah keinginan untuk ikut. Percakapan selesai, ketika kuberikan anggukan kepala. Kukira, kami berdua mengerti, peristiwa itu masih lama.


Ujung-ujungnya, akibat percakapan itu, aku malah kepikiran yang kuramu dalam dua pertanyaan. Pertama. Apakah salah, selaku orangtua, aku "membiarkan" anak ikut menyaksikan berita itu? Kedua. Apa yang mungkin kulakukan, jika bayangan anakku, suatu saat, itu benar-benar terjadi?

Ilustrasi Orangtua dan Anak menonton televisi (sumber gambar : https://sains.kompas.com)
Ilustrasi Orangtua dan Anak menonton televisi (sumber gambar : https://sains.kompas.com)
Orangtua, Anak dan Asupan Berita

Dulu aku pernah menuliskan, jika anak butuh "perlindungan" dari asupan berita-berita kejahatan. Apatah media cetak atau elektronik, yang terkadang menggunakan gambar vulgar dan bahasa yang frontal.

Aku ambil contoh, ketika anakku lagi menonton film Upin dan Ipin. Tetiba ada jeda straight news memberitakan seorang anak remaja yang bunuh diri loncat dari lantai 13, karena cekcok dengan orangtua. Walau gambarnya dikaburkan, namun masih terlihat jenazah yang tergeletak di lantai.

Atau, anggaplah tak berbentuk tayangan gambar, tapi satu berita berjalan (running text), yang memberitakan peristiwa kekerasan fisik semisal kekerasan seksual yang dilakukan orangtua terhadap anak kandungnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun