Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Seberapa Serius Pengaruh Orangtua yang Memiliki "Inner Child" terhadap Pola Asuh Anak?

22 Januari 2020   16:37 Diperbarui: 27 Januari 2020   19:19 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrati inner child (Sumber: www.flickr.com)

"Seru, Bang!"

"Asyik! Bisa lebih akrab."

"Senang! Padahal game-nya, permainan anak-anak!"

"Itu, karena masa kecil kita, gak bahagia!"

Hari sabtu lalu (18/01/2020), tim outbond-ku diajak mengisi acara family ghatering, oleh salah satu Kantor Dinas di Kabupaten Rejang Lebong. Kegiatan itu dilaksanakan satu hari penuh, diisi dengan ragam ice breaking dan aneka permainan.

Ragam komentar di atas, hadir saat kuminta peserta melontarkan refleksi perwakilan peserta usai kegiatan. Dan, celetukan terakhir disambut tawa ratusan orang. Namun, mayoritas mengangguk menyetujui.

Gadis kecilku, yang kuajak pada kegiatan tersebut. Berbisik pelan ke telingaku saat istirahat siang. "Seperti anak kecil, Yah! Padahal sudah tua semua!"

Aih, Anakku belum mengerti. Bahwa pada momen itu. Setiap peserta merasa diri mereka lepas dari jeratan rutinitas di kantor yang bikin jenuh. Atau sesaat bisa melupakan permasalahan yang ada di rumah. Sehingga menjadi pribadi bebas.

Ketika merasa menjadi pribadi yang bebas. Pelan-pelan akan kembali lahir kenangan atau angan yang dulu tertunda. Termasuk keinginan mengalami lagi pengalaman dan angan semasa kecil, yang tak mungkin dilakukan di tempat kerja.

Apalagi jika situasi dan kondisi mendukung. Maka kredo yang jamak terdengar, akan berlaku. Bahwa jika sekumpulan orang dewasa berkumpul, maka mereka berubah menjadi sekumpulan anak kecil. Pernah alami itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun