Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Gelandangan dan Pengemis, Potret Buram Persoalan Sosial serta Peran Lembaga Filantropi

14 Mei 2019   23:07 Diperbarui: 14 Mei 2019   23:15 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Perlahan Perlu Menggeser Mindset

Dari angka-angka itu, potensi LAZIS dan BAZIS luar biasa, kan? Apatah lagi jika digabungkan dengan dana CSR (Corporate Social Respondsibility) dari perusahaan yang tidak melalui kedua lembaga tersebut. Akan lebih luarbiasa, ya? Terus, kenapa masih marak gelandang dan pengemis?

Menurutku ada dua undur yang bisa meminimilasir bahkan memberantas fenomena sosial yang kuanggap penyakit masyarakat. Pertama, Pemberi ZIS sebaiknya menyalurkan dana ZIS-nya melalui lembaga yang terpercaya. Agar bantuan sampai pada tangan mustahiq. Kendalanya, adalah terkadang muncul berbagai persyaratan (administrasi) yang dianggap riweh oleh Mustahiq. Acapkali juga lembaga ini "terjebak dan terkonsentrasi" isu hangat semisal bencana alam.

Kedua, BAZIS atau LAZIS memperluas jaringan pendistribusian dana yang sudah dihimpun. Bukan rahasia lagi, jika lembaga gampang menghimpun, namun acapkali kesulitan dan waktu yang lamban dalam pendistribusian. Selain terkendala kelayakan juga unsur kepercayaan.

Balik lagi pada peribahasa diawal tadi. Dibutuhkan 'kekejaman dan ketegasan" dari kita. Serta pelan-pelan mengelola rasa cinta kemanusiaan agar tak terjebak dalam "rasa iba". Yang bukannya membantu. Tapi memperpanjang keberlangsungan Gelandang dan pengemis. Pameo orang dulu. Niat yang Baik dilakukan dengan cara yang salah. Akan berakhir dengan "kesalahan".

Demikianlah, Tentu tidak mudah. namun perlahan hal itu bisa dilakukan oleg bangsa sebesar ini, kan?  Hayuk salaman

14.05.2019

Zaldychan

[Ditulis untuk Kompasiana]

Taman Baca

https://id.wikipedia.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun